Test Drive DFSK Glory 560 : Makin Banyak Pilihan!

by  in  Berita & DFSK & Merek Mobil
Test Drive DFSK Glory 560 : Makin Banyak Pilihan!
0  komentar

Surabaya, AutonetMagz.com – Baru beberapa minggu lalu kami menyajikan kepada kalian bagaimana impresi berkendara kami bersama dengan New Honda BR-V sebagai salah satu penghuni segmen LSUV. Nah, kali ini kami akan menyajikan kepada kalian bagaimana impresi berkedara dari sang penantang baru di segmen ini, yaitu DFSK Glory 560. Sejatinya, tim redaksi AutonetMagz sudah menyampaikan bagaimana impresi berkendara dari mobil ini dalam Video Review bersama Bung Hillsat. Sayangnya, keterbatasan area test drive membuat beberapa bagian belum tergali menyeluruh.

Kali ini, tim Redaksi AutonetMagz diundang oleh pihak DFSK untuk menyicipi SUV Turbo terbaru mereka ini dalam sesi Media test Drive dengan durasi yang lebih lama dan juga area yang lebih luas tentunya. Kami dan tim Media lain di Surabaya diajak untuk mencoba mobil ini dengan diberikan kebebasan untuk membawa mobil ini selama sekitar 1,5 jam di kawasan Pakuwon City Surabaya dan sekitarnya. Nah, dari sesi Test Drive ini, ada beberapa hal yang bisa tergali dari sosok DFSK Glory 560. Mari kita kupas satu per satu.

Sekilas Pandang

Pada kesempatan kali ini, kami tidak akan banyak membahas mengenai bagaimana kualitas eksterior dan interior mobil ini, karena memang kami sudah mengulasnya secara komplit di Video Review. Secara umum, eksterior dari mobil ini masih cukup khas mobil China, terasa ada kemiripan dengan mobil lain di beberapa sudut. Dari sisi depan, wajah dari DFSK Glory 560 masih bernuansa VW, walaupun penggunaan grille satu bilah krom dengan emblem DFSK yang besar malah mengingatkan kami pada bentuk grille dari Mercedes-Benz. Mobil ini menggunakan lampu model Proyektor yang sayangnya masih halogen.

Namun mobil ini sudah dilengkapi dengan LED DRL yang posisinya ada di atas lampu kabut. Pindah ke sisi samping, DFSK Glory 560 menggunakan velg yang sama persis dengan milik sang kakak, namun terlihat lebih proper secara ukuran di mobil ini, berasa padat gitu. Unit yang kami gunakan kali ini menggunakan ban GT Radial Savero, agak berbeda dengan unit di IIMS 2019 kemarin. Di sisi samping juga terlihat DFSK Glory 560 sudah memiliki akses keyless entry yang tombolnya ada di kedua sisi pintu depan, berbeda dengan LSUV kemarin yang cuma di sisi kanan saja.

Oh iya, sisi samping ini juga membuat kami agak deja vu karena bentuknya yang mengingatkan kami pada buritan dari Land Rover Discovery. Nah, sayangnya kaca di antara pilar C dan D mobil ini cukup kecil, dan agaknya kurang nyaman bagi mereka yang klaustrofobia. Di sisi belakang, DFSK Glory 560 dibekali dengan rear spoiler, rear wiper rear defogger, rear camera, dan sensor parkir serta antena model shark fin. Selain itu, rear foglamp juga hadir di mobil ini. Sayangnya, lampu belakangnya masih sama dengan sisi depan, belum LED.

Masuk ke sisi dalam, DFSK Glory 560 menyajikan interior yang jauh lebih modern dibandingkan dengan sang kakak. Nah, perhatian kami langsung tertuju pada sisi tengah dashboard mobil ini yang menggunakan layar sistem infotinment model floating yang mirip dengan milik Mazda. Selain itu, perpaduan bentuk kisi AC, kontroler AC, dan layar sistem infotainmentnya membuat kami teringat dengan interior mobil Mazda. Poin plus di interior mobil ini adalah cukup banyaknya area yang ter-cover material soft touch, seperti di dashboard dan doortrim.

Beberapa common parts diberikan di mobil ini yang diambil dari sang kakak DFSK Glory 580, seperti speedometer, setir, hingga tuas transmisi dan konsol tengahnya. Poin plus lainnya, DFSK Glory 560 dibekali dengan jok kulit yang sporty dan konturnya enak. Setir sudah bisa tilt namun belum telescopic. Hembusan AC dari DFSK Glory 560 sendiri cukup dingin di bangku pertama dan kedua, namun berkurang di bangku ketiga karean tidak ada kisi AC di bagian tersebut. Oiya, panel ala karbon di dashboard mobil ini juga menambah kesan sporty. Sedangkan bangku baris kedua dan ketiganya perlu di-adjust supaya seluruh row dapat ruang kaki yang manusiawi.

Let’s Drive

Duduk di bangku pengemudi dari DFSK Glory 560, yang langsung kami notice adalah cukup susah untuk mendapatkan posisi duduk yang ideal. Pembawaan mobil ini berasa commanding dengan posisi duduk yang tinggi khas SUV dan dashboard rendah. Kita bisa melihat ujung kap mesin depan dari posisi duduk pengemudi. Selain itu, ruang kaki sebelah kiri agak sempit karena tunnel di sisi tangah cukup besar. Mulai berjalan, ada beberapa catatan yang kami dapatkan dari DFSK Glory 560. Pertama, mobil ini surprisingly memiliki bantingan yang enak, tidak kaku dan cenderung empuk. Walaupun begitu, suspensi yang empuk ini tidak membuat mobil ini berasa ajrut – ajrutan.

Handling mobil ini biasa saja, dengan setir yang ringan dan no feel. Hanya saja, saat kami coba menginjak dalam pedal gas, setir terasa tidak bertambah berat. Pedal rem dari mobil ini juga masih bisa ditingkatkan, karena saat menginjak pedal rem sedikit, mobil tidak berdeselerasi. Saat pedal rem diinjak agak banyak, baru mobil ini bakal berkurang kecepatannya. Lalu bagaimana dengan peforma mesin? Yap, kalian tentu tahu bahwa mesin Euro-SFG 1.500cc Turbo menjadi diferensiasi dari DFSK Glory 560 dengan LSUV lainnya. Mesin mobil ini memang cukup bertenaga, sayangnya, tenaga besar mobil ini baru terkail diputaran tinggi.

Jadi, mobil ini lebih enak dibawa di kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan dibandingkan dengan jalanan perkotaan yang cenderung stop and go. Di jalanan dalam kota, mobil ini terasa tak terlalu signifikan perbedaannya dengan rival, hanya saja penggunaan CVT membuat mobil ini bisa dikendarai dengan halus. Untuk radius putar DFSK Glory 560 sendiri tidaklah spesial. Oiya, saat mobil diajak berakselerasi tiba – tiba, penggunaan CVT pada mesin Turbo membuat mobil ini mengalami delay satu hingga dua detik hingga tenaganya keluar. Poin plus lain dari DFSK Glory 560 ada pada kekedapan suaranya.

Kekedapan kabin dari DFSK Glory 560 tergolong bagus, karena suara motor dari luar dan mesin bisa teredam. Suara mesin baru masuk saat putaran mesin mendekati angka 3.000 rpm. Sedangkan untuk visibilitas ke belakang, kaca spion di sisi luar mobil tergolong cukup besar, namun untuk pandangan ke belakang di spion tengah agak terbatas karena kaca belakang yang tak terlalu besar. Selain itu, material kaca spion tengah juga kami rasa kurang solid. Nah, setelah mencoba mengemudikan mobil ini beberapa saat, kami pun bertukar dan mencoba untuk duduk di bangku paling belakang dari DFSK Glory 560.

Yap, bagian yang menjadi kasta paling rendah dari tiap mobil 7 seater ini memang bukan tempat yang nyaman untuk diduduki. Kalian harus menata kursi baris kedua sehingga bisa mendapatkan ruang kaki yang lebih manusiawi. Dengan tinggi 169cm, sisa headroom di bangku baris ketiga hanya seitar 5 atau 6 cm saja, dan posisi duduk nyaris bersila. Namun, walaupun begitu, keterbatasan ini cukup tertolong dengan suspensinya yang empuk, sehingga walaupun teman media lain mengemudikan mobil ini melewati banyak polisi tidur dengan tidak santai, tidak sekalipun kepala kami mengenai atap mobil.

Kesimpulan

Jadi, secara umum DFSK Glory 560 masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk menjadi lebih sempurna. Ada beberapa bagian yang memang bisa ditingkatkan lagi, seperti respon setir dan juga pedal rem. Namun kehadiran DFSK Glory 560 dengan harga yang sangat bersaing jelas menjadikan mobil ini sebuah pilihan baru yang punya karakter sangat berbeda dengan LSUV yang sudah ada saat ini. Belum lagi kelengkapan fitur yang diberikan mobil ini seperti 4 buah cakram, dan juga electronic parking brake. Tentunya bisa menjadi nilai plus bagi sosok DFSK Glory 560.

Overall, sosok DFSK Glory 560 bisa menjadi tantangan serius bagi pemain lama di segmen LSUV selama pihak DFSK bisa me-maintain hype yang dihadirkan oleh DFSK Glory 560 ini dengan baik. Mobil ini tidaklah sempurna, namun punya kelebihan yang cukup menarik di sisi suspensi, peforma, dan tentunya harga. Jadi, pilihan akan kembali kepada kalian sebagai konsumen, apakah mau mencoba sesuatu yang baru, atau berpegang pada produk yang sudah settle. Bagaimana menurut kalian, kawan?

Read Prev:
Read Next: