AutonetMagz.com – Meski Elon Musk dielu-elukan sebagai Tony Stark di kehidupan nyata, agaknya batu sandungan yang banyak dan tajam tak bisa sirna dari langkahnya. Bukan soal SpaceX, Hyperloop atau The Boring Company, tapi ini soal Tesla. Mantan karyawan Tesla menyampaikan sebuah tuduhan yang cukup serius kepada Tesla, yakni dugaan bahwa Tesla sengaja bungkam soal adanya pencurian barang dan perdagangan narkoba yang terjadi di sana. Waduh…
Karl Hansen, mantan karyawan departemen kemananan dan investigasi internal Tesla menegaskan kalau Tesla sudah diberitahu oleh Badan Administrasi Penegakan Aturan Obat-obatan atau DEA dan Kantor Satuan Tugas (Satgas) Sheriff Storey County bahwa ada karyawan Tesla yang melakukan transaksi obat-obatan terlarang di sana. Infomrasi ini tidak disampaikan kepada pemegang saham, dan tidak disebutkan karyawan mana yang melakukan itu.
Hansen bilang kalau DEA berkata kepadanya bahwa,”Seorang karyawan Tesla diduga terlibat dalam perdagangan narkotika yang melibatkan penjualan kokain dalam jumlah signifikan, dan kemungkinan kristal metamfetamin di Gigafactory atas nama kartel narkoba Meksiko dari Sonora Mexico.” Sebagai tambahan, Hansen bilang Tesla sengaja tidak mengambil tindakan apapun tentang masalah ini.
Ada pun tuduhan berikutnya adalah hilangnya tembaga dan bahan-bahan mentah lainnya senilai 37 juta Dollar AS dari Gigafactory antara bulan Januari sampai Juni. Lah, Hansen ini kan dulu divisi kemanan, kenapa tidak lapor saja? Menurut Hansen, ia “Diinstruksikan untuk tidak melaporkan pencurian ini kepada penegak hukum di luar Tesla” dan diminta untuk berhenti menyelidiki masalah tersebut.
Dua itu saja? Tidak, peluit yang ditiup nampaknya masih agak panjang. Hansen juga bilang kalau Tesla telah memata-matai karyawannya secara ilegal, dan korbannya adalah mantan teknisi proses Tesla, Martin Tripp. Ia juga melayangkan banyak aduan tak sedap soal Tesla beberapa bulan yang lalu. Lokasi penyadapan ini diklaim ada di Gigafactory Nevada.
Hansen meyakini kalau Tesla sudah memasang pealatan router khusus dalam Gigafactory Nevada yang dirancang untuk menangkap komunikasi dan/atau data ponsel karyawan. Tambahnya, ia meyakini kalau langkah ini adalah instruksi Elon Musk secara pribadi. Masih belum selesai, sebab Hansen bilang pihak keamanan Tesla yang memata-matai Tripp adalah mantan karyawan Uber yang dituduh pernah memata-matai rivalnya dan mencuri rahasia dagang Waymo.
Gizmodo pun kini sudah merilis pernyataan dari Elon Musk terhadap tuduhan ini, dan tentu saja ia membantahnya.”Dia terus-terusan berkara kalau sistem keamanan kita jelek (Memang tidak bagus, tapi saya sangat yakin kami bukan cabang kartel Sinaloa seperti yang ia tuduhkan) dan kami punya kemampuan mematai-matai secanggih itu. Tidak mungkin kedua tuduhan itu benar.”
Sheriff Storey County, Gerald Antinoro bilang kalau kantornya “tidak bisa mengonfirmasi atau menyangkal adanya investigasi yang sedang berlangsung mengenai aktivitas terkait narkoba yang berhubungan dengan Gigafactory.” DEA juga bilang kalau mereka takkan mengungkapkan adanya ivestigasi yang sedang berlangsung atau menunggu keputusan dari pihak ketiga.
Read Next: Honda Civic 2019 US Version, Minim Ubahan?