AutonetMagz.com – Beberapa hari lalu kami sempat menuliskan bahwa petinggi dan juga founder dari Tesla, Elon Musk, mengklaim bahwa mereka sudah cukup dekat dengan teknologi autonomous level 5. Sayangnya, sebuah kabar kurang menyenangkan malah muncul dari Jerman, dimana Pengadilan di Munich, Jerman telah menyimpulkan bahwa Tesla menyesatkan konsumen mereka terkait fitur autopilot.
Mengutip informasi via CNBC, sebuah organisasi non profit asal Jerman yang bernama The Center of Protection Against Unfair Competition telah mengajukan gugatan hukum pada pihak Tesla. Nah, dalam gugatan hukum tersebut, pihak penggugat mengklaim bahwa Tesla telah berjanji pada konsumen mereka bahwa fitur autopilot Tesla mampu menawarkan hal yang lebih dibandingkan kenyataanya. Penggugat menyebutkan bahwa Tesla menuliskan di situs resmi mereka mengenai ‘Automatic Diving on City Streets”, dan ditambahkan ‘Coming later this year”. Sekilas tak ada yang salah dengan hal tersebut, namun pernyataan tersebut diunggah tahun 2019 dan kini sudah tahun 2020.
Nah, alhasil, Pengadilan Munich melarang Tesla untuk menyebutkan informasi semacam ‘Full Potential for Autonomous Driving‘ dan ‘autopilot inclusive’ pada materi iklan mereka, termasuk di dalam situs resmi mereka. Lantas, bagaimana respon Tesla? Musk menanggapi hal ini dengan cuitan di twitternya yang berbunyi, “Autopilot Tesla secara harafiaf dinamai berdasarkan teknologi di dunia penerbangan. Lalu, bagaimana dengan AutoBahn?”. Tesla sendiri berpotensi untuk melakukan banding dan menanggapi gugatan yang ada di Jerman tersebut, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi terkait hal tersebut.
Tentunya ini menjadi sebuah pukulan yang tidak menyenangkan bagi Musk dan Tesla, apalagi perusahaan mobil listrik asal US tersebut sedang berusaha untuk membangun Gigafactory di Berlin, Jerman. Tentunya Tesla bisa menanggapi tuntutan ini, walaupun entah akan kalah atau menang. Namun, menurut kami, cara paling elegan yang bisa dilakukan Tesla adalah dengan segera mewujudkan teknologi mobil otonom level 5 yang sempat disebut oleh Musk. Jikalau teknologi tersebut terwujud, dan digunakan di lingkungan yang mendukung, maka fitur yang jadi masalah di Jerman akan bisa teratasi semuanya.
Kalau menurut kalian bagaimana?
Read Next: Nissan Ariya : Mulai 680 Jutaan, Bisa Jalan Sejauh 610 km