AutonetMagz.com – Kalian masih ingat kan dengan permasalahan yang mendera Tesla beberapa waktu terakhir? Pertama, mereka mengalami hambatan produksi yang mengakibatkan Tesla Model 3 hanya terdistribusi dengan jumlah unit yang amat sedikit, jika dibandingkan dengan target. Kedua, karena masalah ini, ada cukup banyak pekerja dari Tesla yang harus dirumahkan, alias dipecat.
Ya, masalah mereka ini sebenarnya bukan hal yang asing lagi di bidang industri otomotif, dan pihak Tesla sendiri menyatakan bahwa sumber masalah ada di peforma dari pabrik perakitan dan pabrik baterai mereka yang tak bisa cepat menyesuaikan dengan target yang diusung oleh pihak perusahaan. Salah satu cara paling mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan produksi secara parallel, yaitu dengan membangun pabrik lain untuk menyokong produksi di pabrik perakitan yang sudah ada.
Namun tentunya hal ini memerlukan biaya yang lebih karena dua pabrik akan memerlukan dua kali lipat pekerja. Lalu bagaimana solusinya? Cari negara dengan upah pekerja yang tak terlalu tinggi, dan Tesla pun akhirnya memilih China sebagai destinasi mereka selanjutnya. Ya, dikutip dari Wall Street Journal, Tesla telah melakukan persetujuan dengan pihak pemerintah di Shanghai untuk membangun sebuah pabrik perakitan baru disana. Dan hal ini pun menjadi sebuah keuntungan baru bagi Tesla karena membangun pabrik di area free trade zone.
Dan yang menarik lagi, Tesla akan menjadi pabrikan pertama di China yang akan memiliki pabrik secara penuh. Kepemilikan pabrik secara penuh disini merujuk bahwa Tesla tak akan melakukan joint venture dengan pabrikan lokal China manapun, menarik. Mengapa menarik? Karena pada umumnya pabrikan asing yang membuat pabrik di China selalu menggandeng pabrikan lokal, seperti VW, Toyota, dan merk – merk lainnya. Namun dampaknya Tesla harus membayar pajak 25% untuk tarif import yang diberlakukan karena keputusan mereka ini.
Pemilihan China sebagai destinasi pabrik dari Tesla bukannya tanpa alasan, selain sudah menjelma menjadi negara industri otomotif yang besar, China juga menjadi pasar yang prospektif untuk mobil listrik, produk jualan utama Tesla. Selain itu pemerintah China sendiri memiliki target untuk mengembangkan populasi mobil listrik hingga 7 juta unit di tahun 2025. Pemerintah China juga memberikan instruksi bagi merk lokal untuk mulai memproduksi mobil listrik per 2019 mendatang. Tentunya kehadiran pabrik baru Tesla di China nantinya diharapkan mampu membantu masalah produksi yang ada, dan juga memperlebar sayap mereka di benua Asia, khususnya China. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Read Next: Ducati Bertenaga Listrik Akan Hadir di 2030 Mendatang?