AutonetMagz.com – Sejak puluhan tahun lamanya, orang-orang berilmu tinggi berpikir keras untuk meningkatkan keselamatan pengemudi dan penumpang di jalan raya. Penemuan-penemuan seperti seatbelt, ABS+EBD, airbags, stability control, traction control, dan fitur lainnya telah berkontribusi untuk mengurangi jumlah korban jiwa akibat kecelakaan di jalan raya. Demikian juga dengan pihak yang membantu menguji keselamatan mobil seperti Euro NCAP, ANCAP, Asean NCAP, IIHS dan NHTSA.
Belakangan ini, badan ANCAP (Australasian New Car Assessment Program) bersama dengan Australian Medic Association (AMA) saling bahu membahu dalam kampanye ‘Avoid the crash, Avoid the trauma’ dan mendesak pemerintah Australia untuk membuat sejumlah fitur keselamatan modern sebagai fitur wajib di mobil baru. Salah satu fitur yang paling diperlukan menurut mereka adalah Autonomous Emergency Braking (AEB) atau pengereman darurat otomatis.
Bagi yang belum tahu, teknologi ini memungkinkan mobil untuk mengerem sendiri secara darurat jika respons pengemudinya terlambat dan tidak bisa diandalkan. Fungsinya jelas, untuk mencegah tabrakan yang bisa menimbulkan korban. Metodenya banyak, ada yang pakai radar, kamera atau kombinasi antar keduanya.
Di pasar Indonesia, fitur ini biasanya hanya ada di mobil-mobil merek premium dengan harga mahal, tapi untuk mobil di bawah 500 juta, seingat kami hanya Ford Focus dan Mazda 2 yang punya. Menurut statistik ANCAP, teknologi ini membantu mengurangi insiden tabrakan belakang hingga 38%.
“Teknologi AEB bisa mengurangi trauma akibat kecelakaan di jalan lebih baik daripada respons manusia normal yang biasa kita lakukan sekarang,” kata Professor Brian Owler, Presiden AMA kepada CarAdvice. “AEB akan sangat membantu mereduksi jumlah korban luka dan tewas akibat kecelakaan di jalan,” kata CEO ANCAP, Nicholas Clarke.
Di samping mewajibkan beberapa fitur keselamatan jadi standar, Nicholas berpendapat kalau pendidikan untuk para pengendara juga sama pentingnya. “Sudah terlalu sering saya melihat ada kecelakaan parah yang berakibat melayangnya nyawa disebabkan oleh pengemudi yang lalai,” katanya.
Wah, kalau yang satu itu sih kayaknya pengemudi di Indonesia juga butuh, termasuk kami. Nah, pihak yang kompeten soal keselamatan sudah mau menaikkan standar keselamatan mobil di luar sana, kalau di sini bagaimana? Masih mau minta tambah chrome di mobil baru tapi tingkat keselamatan segitu-gitu saja? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!
Read Next: Honda Accord Sedan 2016 Meluncur di Amerika Serikat, Tertarikkah Bila Dijual Disini?