AutonetMagz.com – Selain Mazda, nampaknya Subaru tengah di dalam masa kelam beberapa waktu terakhir ini. Baru – baru ini, pabrikan yang cukup identik dengan warna biru ini harus melakukan recall pada 530 ribu unit mobil yang diproduksinya. Tentunya angka tersebut bukan angka yang kecil, apalagi ternyata penyebab recall ini adalah sebuah hal yang ‘disengaja’ yang ditemukan dalam proses vehicle testing mereka. Mari kita bahas.
Mengacu pada pernyataan resmi Subaru, pabrikan ini akan mulai melaksanakan program recall mereka pada hari Kamis mendatang, sesuai dengan arahan dari pihak berwenang di Jepang. Program recall ini sendiri membuat pihak Subaru rugi sebesar 6,5 Milyar Yen, hampir tiga kali lipat kerugian Mazda secara global seperti yang kami beritakan sebelumnya. Pihak Subaru juga baru saja menambah panjang daftar recall sebanyak 100 ribu unit yang membuat jumlah totalnya mencapai 530 ribu unit. Masalah utama yang membuat pihak Subaru bertanggung jawab datang dari proses inspeksi dan pengetesan kendaraan. Para petugas inspeksi mobil – mobil Subaru tertangkap tangan melakukan hal yang sederhana namun jelas – jelas mempengaruhi dan mencurangi hasil tes.
Jadi, saat pengetesan rem parkir, petugas yang melakukan inspeksi juga menekan pedal rem. Nampaknya hanya sebuah hal sederhana, namun disaat yang bersamaan, data inspeksi pun menjadi tak akurat karena mobil yang rem parkirnya tak berfungsi normal tak akan terdeteksi. Namun untungnya hanya unit yang dijual di Jepang saja yang mengalami masalah ini, sedangkan untuk unit yang dijual keluar negeri terbilang aman dari praktek tak terpuji ini. Lalu bagaimana dengan unit yang dijual di Indonesia? Eits, lupa ya kalau merk ini tak berjualan di Indonesia, hahaha. Nah, fakta lain yang tak kalah menarik, adalah unit produksi Subaru yang bermasalah ternyata tak hanya produk bermerk Subaru saja.
Minggu lalu, pihak Subaru juga memberikan informasi bahwa ada 400.000 unit mobil berlogo Toyota yang diproduksi oleh Subaru juga mengalami masalah, walaupun masalahnya berbeda. Untuk kasus ini, Subaru harus membenahi cacat pada engine valve springs mobil Toyota yang diproduksi olehnya, sembari membenahi cacat yang sama di Subaru Forester dan Subaru Impreza yang mereka jual. Tentunya kondisi ini akan makin memperparah kondisi keuangan dari Subaru yang beberapa waktu terakhir ini sebenarnya sudah mencoba untuk bangkit kembali dengan munculnya Subaru Ascent. Lalu, apakah Subaru akan survive dengan kondisi ini? Kami berharap mereka bisa survive, karena bagaimana pun juga, Subaru adalah salah satu pabrikan yang punya nama besar dalam membuat mobil yang ciamik.
Jadi, bagaimana kalau menurut pendapat kalian?
Read Next: Subaru WRX STI TC380 Digodok, Pakai Turbo HKS Demi 380 PS!