AutonetMagz.com – Pernah mendengar kasus kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi yang mabuk alkohol? Tentunya sudah bukan hal asing lagi. Bahkan, karena cukup banyaknya kasus tersebut di masa lalu, dibuatlah larangan untuk berkendara bagi orang yang baru meminum minuman keras. Nah, namun ternyata studi menunjukkan bahwa saat ini ada ancaman yang lebih berbahaya dibandingkan alkohol saat kita berkendara. Menariknya, ancaman itu malah hadir dari salah satu fitur di dalam mobil sendiri.
Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Transport Research Laboratory (TRL) Inggris, bersama dengan Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) dan Rees Jeffreys Road Fund yang diberi nama IAM RoadSmart di Inggris. Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan Apple CarPlay dan Android Auto saat berkendara ternyata lebih mengancam nyawa dibandingkan penggunaan alkohol dan/atau ganja. Bahkan, penggunaan fitur ini juga lebih berbahaya dibandingkan bermain handphone saat mengemudi. Lho? Kok bisa? Bukankah seharusnya kedua fitur ini memudahkan pengemudi tanpa harus memegang ponsel mereka? Oke, kita bahas.
Studi menyebutkan bahwa pada kenyataanya pengemudi yang menggunakan kedua fitur ini mengalihkan pandangan mereka dari jalan selama kurang lebih 16 detik. Selain itu, waktu yang diambil pengemudi untuk beraksi jikalau ada sesuatu di depan mobil mereka pun jadi melambat hingga 50%. Bahkan, kecepatan reaksi yang ditunjukkan saat pengemudi mengakses layar head unit lebih lambat dibandingkan dengan pengemudi yang bermain ponsel. Dari tabel yang kami sertakan, terlihat bahwa Apple CarPlay dengan mode operasi menggunakan layar sentuh menyumbangkan 57% terhadap perlambatan reaksi pengemudi pada konsisi jalan.
Sedangkan Android Auto menunjukkan angka 53%. Menariknya, angka tersebut bisa diminimalisir jikalau mobil ataupun sistem infotainment di dalam mobil tersebut sudah mendukung voice recognition. Angka – angka tersebut cukup besar perbedaannya jikalau dibandingkan dengan angka perlambatan respon dari pengemudi yang dibawah pengaruh alkhol dengan batas normal. Pengemudi dengan kondisi tersebut mengalami perlambatan respon di angka 12%, sedangkan pengguna ganja di angka 21%. Nah, tentunya studi ini bisa menambah pengetahuan kita bahwa saat kita berkendara, fokus utama tetaplah pada jalan, bukan pada ponsel ataupun sistem infotainment.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Mari sampaikan pendapat kalian.
Read Next: Nissan Daftarkan Logo Baru, Ada Logo Z Series