Jakarta, AutonetMagz – Shell Eco-marathon Asia kembali digelar di awal tahun 2015 ini. Acara positif yang digagas oleh produsen pelumas dan bahan bakar Shell ini bertujuan untuk mencari talenta muda berbakat agar dapat mengolah energi di masa yang akan datang.
Para pemuda Indonesia yang mengikuti kompetisi adu irit Shell se-Asia ini belajar sekaligus melakukan praktek langsung dalam merancang, menyiapkan bahan-bahan pendukung untuk membangun sebuah kendaraan yang dapat menempuh jarak sejauh mungkin dengan jumlah konsumsi energi paling sedikit.
Adalah Muhammad Andira Mulia Siregar atau biasa dipanggil Dira, salah seorang pemuda berbakat Indonesia bersama tim nya yang diberi nama Tim Sadewa Otto dari Universitas Indonesia berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan berhasil meraih peringkat ke-5 se-Asia dalam kategori Urban Concept pada acara Shell Eco Marathon Asia 2011 si Sepang International Circuit, Malaysia.
Dira yang sehari-hari bekerja di pabrik pelumas Shell di Marunda sebagai Maintenance Engineer mengatakan “Saya dan tim UI bangga dapat mengikuti ajang kompetisi internasional dan bersaing dengan negara-negara lain di Asia. Tantangan terbesar saat mengikuti ajang kompetisi Shell Eco-marathon Asia adalah dalam hal persiapan. Waktu itu, Shell Eco-marathon Asia baru memasuki tahun ke-2, tapi tentunya dengan setiap tahun mengikuti kompetisi ini, kami semakin matang dalam hal persiapan maupun inovasi. Kompetisi inipun sangat berguna untuk menemukan dan mengembangkan talenta-talenta muda dengan harapan memberikan solusi energi di Indonesia,”
Ia juga menambahkan bahwa, keanekaragaman dan spesifikasi sumber energi, misalnya seperti sumber energi bahan bakar listrik, angin dan bahan bakar nabati harus terus dikembangkan.
Selain Dira, beberapa peserta Shell Eco-marathon Asia dari beberapa negara seperti Filipina, Pakistan, Brunei dan Singapura juga telah direkrut oleh Shell untuk bekerja di salah satu perusahaan pelumas besar tersebut.
Shell telah menginspirasi dengan langkah nyata yang sudah dijalankan di Asia, khususnya di Indonesia dengan merangkul lebih banyak lagi putra-putri bangsa yang berbakat untuk menggali lagi dan menemukan cara baru dalam menciptakan energi. Karena untuk saat ini, jumlah keseluruhan ilmuwan dan insinyur di Asia tetap lebih kecil jumlahnya dibanding total gabungan ilmuwan dari Amerika dan Eropa.
Kondisi tersebut merupakan tantangan bagi para insinyur muda berbakat di Indonesia untuk dapat memecahkan masalah terbesar dalam menggali dan memasok energi yang cukup untuk kebutuuhan masyarakan dan kemakmuran ekonomi bangsa ini.
Terbukti dari acara Shell Eco-marathon Asia ini, banyak sekali peminat yang mendaftar. Tercatat ada 23 tim mahasiswa dari 18 perguruan tinggi yang tersebar di 10 kota di seluruh Indonesia yang akan bertanding menembus sirkuit jalan raya Luneta Park dengan kategori kendaraan “Prototype” yang mengutamakan desain futuristik, serta kategori “UrbanConcept” yang harus dapat merancang kendaraan konvensional roda empat.
Perlu digaris bawahi, bahwa jumlah tim Indonesia yang mengikuti acara ini selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Artinya, masih banyak pemuda Indonesia yang peduli akan pengembangan sumber energi di masa depan maupun mengolah sumber energi bahan bakar yang ramah lingkungan.
Ayo mau coba ikutan tahun depan?
Read Next: Audi R8 Generasi Kedua Bakal Punya Pilihan Mesin V6 dan Diesel Baru