AutonetMagz.com – Berkembangnya model SUV di seluruh dunia kini membuat Lamborghini gatal ingin ikutan juga berkecimpung di pasar SUV, tapi tentu saja kelas SUV mewah. Setelah mendapat bantuan dana dari pemerintah Italia agar Urus cepat-cepat masuk jalur produksi, semua orang di Lamborghini jadi makin getol dan semangat merealisasikan SUV mewah pertama Lamborghini di abad 21 selepas distopnya produksi LM002 pada tahun 1990-an.
Tapi gara-gara sibuk mengurus Urus, salah satu konsep Lamborghini harus jadi korbannya. Ingat dengan Lamborghini Asterion LPI910-4 Concept? Itu adalah supercar hybrid konsep banteng Italia tersebut yang pertama kali menampakkan diri di Paris Motor Show 2014. Lumayan canggih sebenarnya mobil itu, dengan mesin 5.200 cc V10 milik Huracan dan bantuan 3 motor listrik, tenaga totalnya sanggup mencapai 910 PS, lebih besar daripada McLaren P1.
Dilengkapi transmisi kopling ganda 7 percepatan, Asterion diklaim bisa lari dari 0-100 km/jam dalam 3 detik dan top speed 320 km/jam. Kalau lagi malas membuang bensin dan ingin jalan-jalan santai dengan tenaga baterai saja, Asterion bisa diajak jalan sejauh 50 kilometer. Sayangnya, Lamborghini tidak tertarik membawa Asterion ke jalur produksi.
“Asterion dibuat untuk menunjukkan apa yang akan kita perbuat kalau regulasi mengharuskan mobil hybrid bisa jalan 30 mil di mode elektrik, bersamaan dengan performa tinggi yang dimilikinya. Karena bobot baterainya, kita juga ambil kesempatan untuk membuat mobil ini lebih besar dan lega. Kami ingin melihat reaksi pelanggan,” kata Stephen Winkelmann, CEO Lamborghini.
“Kami sangat terbuka dengan teknologi apapun, termasuk hybrid, tapi itu jika ada efek positifnya untuk performa. Mobil super sport buatan Lamborghini paling hanya dikemudikan sejauh 3000 mil setahun, kan tidak setiap hari dipakai,” tambahnya lagi. Wah, sepertinya Lamborghini memang sedang tidak berminat untuk ikut campur dengan persaingan trio supercar hybrid : Ferrari LaFerrari, Porsche 918 Spyder dan McLaren P1.
Jadi, buat yang masih berharap dengan Lamborghini Asterion, buang jauh-jauh harapan anda. Yang paling mungkin segera terealisasi adalah SUV Lamborghini Urus yang diklaim akan menggunakan basis yang sama dengan Porsche Cayenne, Bentley Bentayga dan Audi Q7. Urus juga diperkirakan akan menggunakan teknologi plug-in hybrid yang dipelajari dari sesama merek VW Group.
Entahlah, kami sebenarnya cukup senang kalau Asterion tetap sebagai konsep saja. Meski teknologinya canggih, desain dan angka klaim performanya “nggak banget” untuk supercar hybrid dari merek sekelas Lamborghini, karena harusnya bisa lebih sadis lagi. Kalau saja Veneno yang dipasang untuk melawan trio supercar hybrid, masih cocok pasti, sayang sekali Veneno bukan supercar hybrid.
Apa pendapatmu mengenai keputusan Lamborghini ini? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Apple Rekrut Mantan Eksekutif Fiat Chrysler Agar Bisa Serius Masuki Pasar Otomotif