AutonetMagz.com – Sedikit menyambung terkait bahasan tentang mobil listrik Mazda yang sudah kami kupas minggu lalu, ada beberapa informasi menarik yang bisa kami gali dari data dan rilis resmi yang disediakan Mazda. Salah satunya adalah terkait mobil listrik lain yang tengah dan akan dikembangkan oleh Mazda selain Mazda MX-30. Menariknya, salah satu pasar yang nampaknya dibidik serius oleh pihak Mazda adalah pasar China, dimana akan ada produk khusus untuk pasar China yang masuk dalam segmen NEV.
Oke, sebelum kalian bertanya – tanya, kami akan menjelaskan apa itu NEV. Jadi, NEV adalah singkatan dari New Energy Vehicle yang merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan oleh Pemerintah China untuk mempercepat perkembangan mobil dengan energi terbarukan. Jadi, mulai dari mobil listrik dengan baterai, mobil PHEV, hingga mobil Fuelcell masuk dalam program ini. Dan ketiga jenis mobil tersebut mendapatkan subsidi dari pihak Pemerintah China sehingga harganya bisa lebih terjangkau. Nah, di dalam rilis resmi yang kami terima, pihak Mazda mengkonfirmasi bahwa akan ada mobil listrik lainnya yang dikembangkan bersama dengan partnernya di China.
FYI, seperti beberapa pabrikan lainnya, Mazda juga memiliki dua joint venture di China, yaitu Changan dan juga FAW. Belum jelas partner mana yang akan digandeng oleh pihak Mazda, malahan bisa saja keduanya. Yang jelas, di tahun 2020 mendatang pihak Mazda mengkonfirmasi akan melakukan pengembangan sebuah mobil baru yang masuk dalam segmentasi NEV di China. Artinya, bisa saja mobil tersebut adalah mobil listrik, atau mobil PHEV hingga mobil Fuelcell. Yang jelas, pihak Mazda tengah berusaha untuk memenuhi requirement yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah China terhadap mobil di segmen NEV.
Sebelumnya, pihak Mazda juga sudah memberikan penjelasan bahwa Mazda MX-30 dibangun dengan platform yang baru dan didedikasikan untuk mobil listrik. Paten teknologi tersebut diberi nama e-SkyActiv. Nah, tentunya modal ini termasuk cukup berharga bagi pihak Mazda untuk membangun mobil – mobil listrik lain, termasuk di China. Kami sendiri berharap suatu hari kelak pabrikan asal Jepang ini juga akan memproduksi PHEV dan Fuelcell untuk produksi massal, serta tentunya membawa produk tersebut ke Indonesia. Apalagi, peraturan terkait mobil ramah lingkungan sudah diketuk palu di Tanah air.
Jadi, bagaimana kalau menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
Read Next: Bukan Hengkang, GM Hanya Berhenti Menjual Mobil