AutonetMagz.com – Kalian tentu tahu bahwa saat ini industri otomotif bergerak ke arah elektrifikasi, namun disaat yang bersamaan sejatinya teknologi bateai yang ada saat ini masih belum bisa dimaksimalkan. Baterai lithium ion yang ada saat ini masih cukup mahal, kapasitanya tidak wah, dan degradasinya juga tergolong cepat. Nah, salah satu solusi yang ditawarkan adalah memunculkan sebuah baterai model baru, dan Samsung telah melakukannya.
Yap, kalau kalian ingat, kami sempat menyinggung tentang teknologi baterai solid state dalam beberapa waktu lalu. Baterai model ini dipercaya bisa menjadi solusi bagi kelemahan dari lithium ion yang masih menjadi andalan mobil PHEV dan mobil listrik saat ini. Pihak Samsung baru – baru ini resmi memperkenalkan baterai dengan teknologi solid state yang mana memiliki kepadatan energi lebih tinggi, lebih kecil secara ukuran, lebih besar kapasitasnya, dan juga terdegradasi lebih lambat dibandingkan dengan lithium ion. Wow, jelas kondisi ini bak solusi instan bagi beberapa pihak yang mengeluhkan kekurangan dari lithium ion. Lantas apa lagi beda antara baterai ini dengan lithium ion?
Baterai dengan teknologi solid state menggunakan elektrolit yang berbentuk padat, berbeda dengan baterai lithium ion yang menggunakan ellektrolit cair. Efeknya, baterai dengan teknologi solid state akan lebih aman dibandingkan baterai lithium ion yang dikhawatirkan bisa meledak. Walaupun begitu, bukannya baterai model baru ini tidak tanpa resiko. Penggunaan metal lithium sebagai anoda juga berpeluang untuk memunculkan dendrit, yang berimbas pada berkurangnya lifespan dan keamanan dari baterai. Pihak Samsung sendiri menyikapi hal ini dengan menambhkan bahan perak karnon (Ag-C) sebagai campuran di bagian anoda.
Oke, sudah cukup membahas urusan ilmiah, dan kimianya, lantas apa efek bagi otomotif di dunia? Kehadiran baterai dengan teknologi solid state akan membuka peluang pengembangan mobil listrik lebih maksimal, dimana kabarnya dengan baterai ini mobil listrik bisa berjalan sejauh 800 km. Jelas angka tersebut tidak bisa kita kesampingkan, karena angkanya mencapai 3 atau 4 kali lipat lebih besar dari kebanyakan mobil listrik yang dijual umum saat ini. Selain itu, life cycle dari baterai dengan teknologi solid state diperkirakan bisa melebihi 1.000 kali pengisian daya. Secara kasar, tentunya pengguna tidak akan mengisi daya setiap hari jika jarak tempuhnya mencapai 800 km.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Mari sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
Read Next: Toyota Innova Crysta Leadership Edition Muncul di India