AutonetMagz.com – Secara nomenklatur memang Royal Enfield Classic lahir pada 2009 lalu, bisa dibilang cukup muda untuk sebuah nama ‘classic‘. Namun dari segi desain, Classic ini yang mempertahankan identitas ikonik sebuah motor Royal Enfield. Ibarat warisan hidup yang mewarnai skema permotoran dunia, Royal Enfield Classic 350 akhirnya resmi masuk ke Indonesia membawa varian Halcyon, Signals, Dark, dan Chrome. Kami pun berkesempatan untuk menjajal motor ini selama seminggu.
Racikan Klasik Dengan Bumbu Modern Ala Royal Enfield
Kebetulan kami mendapatkan unit tes Classic 350 varian Signals dengan warna Marsh Grey yang jujur, kami sendiri bingung dengan warna yang kadang abu kadang juga hijau tentara. Namun secara komposisi, bentuk Royal Enfield Classic 350 masih serupa dengan generasi terdahulu. Bertahannya topi pet lampu (kecuali Signals), positioning lamp, suspensi serba chrome, velg jari (kecuali Dark), tangki bensin teardrop, knalpot gaya peashooter, dan lampu serba bulat yang semuanya halogen, menegaskan bahwa klasik bukan hanya sekadar nama namun sebuah identitas. Tak lupa, hampir seluruh panel bodi yang kalian lihat adalah plat besi, menjelaskan kenapa Classic 350 kini memiliki berat kosong 195 kg, naik 3 kg dari Classic sebelumnya.
Jika generasi Classic sebelumnya totalitas dalam memberikan fitur “klasik”, kini dengan hadirnya beberapa fitur modern Royal Enfield mulai memberikan kenyamanan lebih. Diantaranya panel instrumen analog yang sekarang berpadu dengan indikator digital, USB charging port, dan dual channel ABS pada kedua rem Bybre-nya. Indikator digital-nya sendiri memuat indikator bensin, odometer, trip A & B, fuel trip (kondisi bensin reserve), jam, dan eco indicator. Sayang sekali tidak ada indikator posisi gigi layaknya Meteor 350, hanya indikator netral saja. Padahal tombol pengoperasian motornya sendiri persis kepunyaan Meteor lengkap dengan tombol dial untuk starter dan pass beam. Namun overall, secara visual Royal Enfield sukses meracik motor dengan sentuhan modern yang tidak menghancurkan identitas klasiknya.
Semakin Nyaman Tanpa Getaran Berlebih
Kami mencoba Royal Enfield Classic 350 terbaru melewati rute dalam kota hingga luar kota dengan kondisi macet dan elevasi jalan yang beragam. Walau tidak senyaman Meteor 350, posisi riding Classic 350 masih terbilang santai berkat posisi stang yang lebar dan cukup dekat ke badan, jok dengan busa yang tebal, serta footpeg yang sedikit maju ke depan. Beberapa item tersebut membuat rider jadi lebih menyatu dengan motor dengan tidak mengurangi porsi kenyamanan sedikit pun. Manuver sempit melewati kemacetan hingga menikung sedikit rebahan di jalan pegunungan, bisa dilibas dengan sigap dan nyaman.
Nah soal mesinnya apakah masih bergetar? Oh tentu saja tidak, karena Classic 350 sudah memakai mesin seri J1D kepunyaan Meteor 350 yang sudah memakai balancer shaft. Terlebih Classic ini sudah memakai sasis double cradle yang membuat mesin hanya duduk manis di sasis sehingga getaran hampir tidak terasa sama sekali. Cukup ikuti eco indicator saja niscaya motor Royal Enfield terkini bukan lagi sebuah mesin yang bergetar. Output dari mesin 349 cc air-cooled overstroke-nya sebesar 20,2 bhp @6.100 rpm dengan torsi 27 Nm @4.000 rpm, jelas ciri khas mesin Royal Enfield yang mengandalkan torsi bawah masih dipertahankan.
Mempertahankan desain warisan, fitur yang lebih modern, serta mesin yang lebih apik membuat Royal Enfield Classic 350 2022 sukses menjadi motor yang tetap memancarkan aura klasik dengan kenyamanan sebuah motor modern. Tak ayal motor ini tidak hanya cocok untuk berkendara saat weekend namun juga bisa menjadi teman berkendara melewati kemacetan kota saar weekday. Namun motor bertipe cruiser ini tidak cocok untuk kalian yang mengincar motor berperforma tinggi, Classic 350 lebih diperuntukkan untuk para gentleman dengan riding pace yang cukup santai. Untuk harganya sendiri, varian Halcyon (Grey, Black, Green) dibanderol Rp 105 juta, lalu Signals (Desert Sand, Marsh Grey) Rp 107,9 juta, Dark (Gunmetal Grey, Stealth Black) Rp 109,8 juta, dan Chrome (Bronze, Red) sebagai varian tertinggi seharga Rp 110,4 juta.
Read Next: GJAW 2022 : Mazda Hadirkan Model Dan Program Menarik