AutonetMagz.com – Operasi Simpatik yang mulai dilakukan oleh Polisi Republik Indonesia (Polri) dari tanggal 2 maret kemarin mulai menerapkan aturan Pasal 279 UUD yang berbunyi, “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang dipasangi perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas sebagai mana dimaksud dalam pasal 58 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan dan denda paling banyak Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).” Adanya UUD Lalu Lintas yang berkaitan dengan pemasangan alat pengganggu keselamatan ini, pihak kepolisian pun akhirnya menyatakan kalau braket handphone (HP) atau gadget yang mungkin anda pakai saat ini juga termasuk dalam kategori alat yang mengganggu keselamatan dalam berkendara.
Mengapa begitu pak Polisi? Karena braket HP atau gadget yang menyala di motor kalian bisa mengalihkan fokusmu dalam berkendara, layaknya gebetan. Bahkan tak sedikit yang melakukan kegiatan multi-tasking di atas motor, sembari berkendara juga bermain dengan gawainya itu, mengabaikan segi keselamatan dirinya sendiri. Makanya pihak kepolisian menimbang-nimbang hal tersebut. Jadi mungkin ini adalah mimpi buruk bagi kalian semua yang membutuhkan braket tersebut untuk menaruh pranti Global Positioning System (GPS) agar bisa sampai ke tempat yang dituju.
Tetapi, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) hadir membawa solusi untuk masalah tersebut dengan menyatakan ketertarikannya dalam membuat fitur GPS built-in pada model-model motornya nanti. Sehingga braket yang terihat mengganggu pandangan para pengemudi motor tidak diperlukan lagi. Pernyataan tersebut dinyatakan oleh Sutarya selaku Direktur Penjualan PT YIMM.
“Teknologi konektivitas sudah jadi tren di dunia, dan itu mengikuti teknologi pada mobil. Misalnya GPS. Sebetulnya bisa di motor. Bedanya, di mobil ada dashboard yang besar dan lainnya. Tidak mudah memang buat para insinyur untuk meletakkannya pada sepeda motor,” ujarnya saat ditemui dalam acara pengumuman kerjasama Yamaha dengan Grab Indonesia untuk menyediakan cicilan motor yang murah bagi para mitranya. Memang sulit untuk memasang piranti GPS dalam sebuah skutik kecil, maka dari itu pihak Yamaha menargetkan akan memasang alat tersebut untuk motor-motor sekelas N-Max keatas terlebih dahulu.
Sutarya juga berharap agar pihak Yamaha dapat merealisasikan fitur tersebut secepatnya untuk Indonesia maupun dunia. “Saya belum berani ngomong akan ada, tapi arahnya sudah ke sana. Mungkin tidak lama, tak sampai 10 tahun, bisa jadi sebelum 5 tahun, atau bahkan dalam satu atau dua tahun mendatang sudah ada,” lanjutnya.
Terbayang bukan? Saat ini saja sudah banyak motor di Indonesia yang menggunakan layar full digital bahkan ada yang berukuran 5,8″ untuk menunjukan informasi seputar spidometer maupun hal lainnya, maka fitur built-in GPS yang dapat memudahkan kita dari segi kepraktisan maupun dompet ini pasti bukan hal yang tidak mungkin untuk dilaksanakan. Pastinya hidup ini akan terasa jadi lebih mudah jika ada fitur tersebut.
Namun jika dipikirkan kembali, GPS ini juga masih dapat mengalihkan pandangan kita dari jalanan karena sesekali dibutuhkan untuk melihat alat ini apakah arah kita benar atau tidak. Ataukah mungkin nanti fitur GPS kepunyaan Yamaha ini akan mengeluarkan suara layaknya Google Maps? Bagaimana pendapatmu akan hal ini wahai para pengendara motor?
Read Next: Mitsubishi Perkenalkan Nama MPV Sejuta Umatnya Bulan Depan