Renault Hentikan Penjualan Mobil Penumpang di China, Fokus LCV & EV

by  in  Berita & International & Merek Mobil
Renault Hentikan Penjualan Mobil Penumpang di China, Fokus LCV & EV
0  komentar

AutonetMagz.com – Pasar otomotif China adalah salah satu pasar yang sangat prospektif, terlepas dari kondisi Negeri Tirai bambu yang dilanda pandemi Covid-19. Bahkan, sejumlah pabrikan menanamkan modal berupa pabrik perakitan di Negara ini. Walaupun begitu, masih ada saja pabrikan yang malah undur dari pasar otomotif China, seperti Suzuki beberapa tahun lalu. Nah, kali ini ada pabrikan lain yang memutuskan untuk menghentikan penjualan produk passenger car mereka di China, dan menariknya, merk tersebut adalah Renault.

Mengutip rilis resmi dari pabrikan asal Perancis tersebut, Groupe Renault memutuskan untuk memindahkan saham mereka dari Dongfeng Renault Automotive Company (DRAC) secara keseluruhan kepada Dongfeng Motor Corp. Di waktu yang bersamaan, artinya Groupe Renault angkat kaki dari perusahaan JV mereka di China, dan DRAC tidak akan lagi melakukan aktivitas yang berkaitan dengan merk Renault di China. Groupe Renault memutuskan untuk fokus pada segmen light commercial vehicle (LCV) dan juga segmen EV untuk pasar China. Walaupun berhenti menjual passenger car, Groupe Renault tetap menjamin layanan aftersales untuk 300 ribu konsumen mereka.

Nah, untuk segmen LCV dan EV, pihak Groupe Renault sendiri menggandeng partner yang berbeda. Untuk segmen LCV, Groupe Renault telah bekerja sama dengan Brilliance melalui Renault Brilliance Jinbei Automotive (RBJAC). Sedangkan untuk segmen EV, Groupe Renault telah bekerja sama dengan 2 rekanan di China, yaitu dengan eGT New Energy Automotive dan dengan Jiangxi Jiangling Group Electric Vehicle (JMEV). Lantas, apakah Groupe Renault akan sepenuhnya berhenti bekerja sama dengan pihak Dongfeng? Ternyata tidak. Seperti yang kita ketahui, Dongfeng tidak hanya bekerja sama dengan Groupe Renault, namun dengan rekanan Renault yaitu Nissan.

Jadi, Groupe Renault masih akan bekerjasama dengan Nissan dan Dongfeng untuk mengembangkan mesin generasi terbaru dan juga komponen untuk menyokong eksistensi dari DRAC. Dongfeng sendiri masih tetap bisa menggunakan lisensi mesin diesel milik Groupe Renault, dan Groupe Renault masih tetap bisa mengakses pengembangan teknologi intelligent connectec vehicles milik Dongfeng. Di segmen LCV, Groupe Renault sendiri sudah berhasil menjual 1,5 juta unit sejak 2017 silam, dan di segmen EV terjual sebanyak 270.000 unit sejak 2011.

Francois Provost, Petinggi dari Groupe Renault di China berkata, “Kami membuka lembaran baru di China. Kami akan berkonsentrasi pada kendaraan listrik dan kendaraan komersial ringan, keduanya bertujuan untuk mobilitas bersih di masa depan dan pengaruh positif untuk hubungan kami dengan Nissan”. Jadi, bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: