AutonetMagz.com – Kalian tentu masih ingat dengan kabar buruk yang melanda Nissan global dalam beberapa waktu terakhir ini. Yap, Nissan harus mengencangkan ikat pinggang mereka karena kenyataannya profit mereka di kuartal 1 2019 turun drastis dibandingkan tahun lalu. Nah, salah satu langkah responsif Nissan terhadap kondisi ini adalah merampingkan karyawan mereka sebanyak 9% dari total karyawan mereka, dan angka tersebut menyentuh 12.500 orang banyaknya.
Nah, CEO Nissan, Hiroto Saikawa memang tidak memberitahukan secara gamblang mengenai karyawan Nissan di negara mana saja yang akan terdampak PHK, karena hal ini tentunya sangat sensitif. Namun sayangnya, informasi yang disampaikan Saikawa-san sedikit banyak merujuk pada Indonesia. Contohnya, perampingan line up produk Nissan-Datsun akan membidik unit dengan basis V Platform dan masuk dalam skema Power 88. Masalahnya, semua produk Datsun di Indonesia cocok dengan syarat tersebut, dan jika produknya disuntik mati, maka jelas karyawan yang biasa memproduksi mobil tersebut akan kehilangan pekerjaan.
Mengutip dari laman Detik, sebanyak 830 orang karyawan dari Nissan Motor Indonesia (NMI) bakal kehilangan pekerjaan mereka akibat efisiensi ini. Presiden Direktur dari Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi pun menyebutkan kepada sumber bahwa keputusan ini harus diambil dan merupakan bagian dari kebijakan efisiensi secara global. Nah, Nissan sendiri memiliki fasilitas produksi di Purwakarta yang bertugas untuk merakit produk yang dijual lokal. Pasca Nissan Grand Livina dihentikan produksinya, praktis kini pabrik Nissan di Indonesia hanya memproduksi produk – produk lansiran Datsun saja.
Nissan Livina sendiri saat ini merupakan hasil produksi dari pabrik Mitsubishi, bukan ladi Nissan. Sedangkan Nissan March, Nissan Juke, Nissan Serena, Nissan X-Trail, Nissan Navara dan Nissan Terra kesemuanya didatangkan secara utuh dari luar negeri. Praktis, jikalau nanti Datsun juga akan merampingkan produk, maka pabrik dari Nissan akan kehilangan tugas untuk memproduksi produk untuk kebutuhan dalam negeri. Sebelumnya, pabrik Nissan di Purwakarta kabarnya bakal digunakan untuk produksi mesin bagi Nissan Livina dan Mitsubishi Xpander. Namun rencana ini baru akan terealisasi di tahun 2020 mendatang.
Jadi, bagaimana tanggapan kalian, kawan? Kami berharap Nissan bisa segera lepas dari masalah ini dan berkreasi dengan produk – produknya lagi.
Read Next: Mobil DTE 20 Ultra Siap Sedia Penuhi Kebutuhan Industri Otomotif