AutonetMagz.com – Salah satu kendala dari mobil dengan sasis ladder frame adalah kontrol dan handling yang tidak semantap sasis monokok. Meski demikian, para pabrikan yang masih punya model dengan sasis truk itu tak henti memeras keringat supaya buruknya handling mobil ladder frame bisa dikurangi. Bukan tanpa alasan masih banyak merek yang percaya sasis ladder frame, karena sasis ini tangguh, kuat dan cocok diajak kerja rodi.
Namun isu soal buruknya handling mobil ladder frame akan cukup menampar di wajah para pemilik Toyota Hilux baru. Majalah Teknikens Varld menguji handling beberapa mobil ladder frame, dan salah satunya adalah Toyota Hilux baru. Hasil yang mengerikan saat “Moose Test” ditampilkan oleh Hilux saat ia harus bermanuver mendadak dalam kecepatan 37 mph (sekitar 59,2 km/jam). Apa yang terjadi?
Rupanya saudara kandung Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner ini menunjukkan gejala terguling akibat body roll berlebih dan weight transfer saat bermanuver yang memberi efek buruk pada kestabilan mobil. Padahal semua mobil yang dites di sini sudah punya stability control, termasuk Hilux. Gejala ini sama dengan apa yang ditunjukkan Toyota Hilux generasi lawas yang hampir terguling juga saat harus bermanuver mendadak dalam pengetesan 9 tahun silam. Hm, 9 tahun berlalu dan tidak ada yang berubah.
Toyota Hilux sebenarnya tidak sendirian, karena ada Jeep Grand Cherokee dan Mercedes Benz A-Class generasi awal yang dapat reaksi buruk karena menunjukkan gejala mau terguling saat Moose Test. Tapi dua mobil itu sudah dites bertahun-tahun yang lalu, sementara Hilux masih baru. Melihat performa rival-rivalnya dalam Moose Test yang mereka laksanakan bulan September 2016, sepertinya mereka bisa memberi Hilux beberapa pelajaran.
Rival-rival yang turut dites adalah Nissan Navara, Mitsubishi Triton, Ford Ranger, Volkswagen Amarok, Isuzu D-Max dan Dodge RAM. Mereka semua mampu menjalani Moose Test dengan kecepatan 40 mph (64 km/jam) bahkan lebih, namun tidak menunjukkan gejala mau terlempar atau terguling. Body roll sih pasti ada, tapi tidak sampai selebay Toyota Hilux. Namun menurut Teknikens Varld, gejala ini bisa dikurangi dengan mengganti pelek 18 incinya menjadi 17 inci.
Dengan pelek 17 inci dan ban yang turut berubah ukuran, Toyota Hilux kembali menjalani Moose Test dengan… Ada gejala mau terguling juga, terlihat via roda kanan depan yang melayang dari aspal, tapi lebih mendingan. Hanya bisa dikurangi saja, belum bisa dihilangkan total jika mempertimbangkan pemakaian harian. Tentu saja Toyota sudah tahu hal ini, dan ini jawaban resmi mereka :
Berdasarkan semua tes yang dilakukan selama pengembangan, kami yakin bahwa Toyota Hilux merupakan kendaraan yang aman. Seperti yang kita mengerti, Anda telah melakukan tes manuver mengelak menurut protokol pengujian majalah Anda pada beberapa pickup, termasuk Toyota Hilux. Anda telah memberitahu kami bahwa hasil Toyota Hilux tidak sesuai dengan harapan Anda. Kami terkejut oleh hasil tes, dan kami akan mengambil evaluasi Anda dengan sangat serius, dengan cara yang serius yang kami lakukan juga dengan kapasitas untuk manuver mengelak dalam pengembangan kendaraan kita. Hilux telah berulang kali diuji sesuai dengan standar ISO 3888 untuk tes manuver mengelak selama pengembangan model dan kemudian berhasil lulus tes . Beberapa parameter teknis bisa berdampak pada hasil manuver mengelak, jadi kami ingin lebih memahami parameter yang tepat untuk uji Anda.
Bengt Dalström, General Manager
Urusan Eksternal / PR, Toyota Swedia AB
Singkatnya, mereka bukan mengambil respon atas isu ini dengan suatu tindakan berdalih edukasi, namun ingin melihat parameter tes yang belum bisa dilalui oleh Hilux. Jawaban dan responnya cukup cerdas, karena bisa untuk bahan perbaikan Hilux ke depannya. Edukasi juga sih, tapi Toyotanya juga dapat edukasi. Apa opinimu mengenai performa pengendalian Toyota Hilux ini? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Porsche 718 Boxster S Review : Gateway to Porscheland