AutonetMagz.com – Oke deh, Porsche mungkin tidak akan terlalu rela kalau Porsche Panamera Sport Turismo dipanggil sebagai estate atau wagon. Shooting brake? Mungkin mereka masih mau, sebab menyebut shooting brake masih ada gengsinya sedikit. Bagaimana pun juga, Porsche Panamera Sport Turismo bukan sembarang (maaf, Porsche) estate, karena bisa jadi ia adalah estate yang paling kencang yang ada di Indonesia.
Ya, terlepas adanya Mercedes-AMG E63 Wagon yang 600 hp lebih, Porsche Panamera Sport Turismo tetap kencang. Jika kita langsung melompat ke varian teratas, yakni Panamera Turbo Sport Turismo, artinya kita sudah bersiap dengan mesin 4.000 cc V8 twin turbo bertenaga 550 PS. Saat dikombinasikan dengan penggerak AWD dan girboks kopling ganda PDK yang mantap, mobil yang beratnya 2 ton lebih ini bisa lari dari 0-100 dalam 3,6 detik saja.
Sekali lagi, itu kalau yang varian turbo. Porsche Panamera yang hadir sebagai simbol peluncuran Panamera Sport Turismo di Porsche Center Jakarta hari ini adalah varian 4S, alias bukan varian teratas. Mesinnya “hanya” 2.900 cc V6 twin turbo dengan tenaga 440 PS, tapi dengan lari 0-100 dalam 4,4 detik ia masih masuk kategori kencang, apalagi buat mobil sebesar dan seberat ini. Lalu, apa yang membedakan antara Panamera sedan dan Sport Turismo?
Tentu saja di bagian belakangnya, di mana Porsche Panamera Sport Turismo punya buntut yang lebih mengotak sedikit, atap yang lurus tanpa lengkungan yang menukik dan bukaan pintu bagasi yang lebih lega. Untuk kapasitasnya sendiri, varian Sport Turismo punya bagasi 518 liter, lebih lega daripada versi sedan yang 493 liter. Sebenarnya angka 25 liter itu tidak signifikan untuk mobil sebesar ini, yang paling kentara adalah bentuknya yang lebih mengotak dan pintu bagasi yang lebih besar.
Porsche Panamera Sport Turismo punya satu komponen eksterior yang mirip Cayenne baru, dan itu adalah roof spoiler yang bisa naik-turun saat mobil kian ngebut atau mengerem. Saat ngebut, spoiler itu bisa memberikan gaya tekan ke bawah, sementara saat mengerem, ia bekerja sebagai rem udara. Sayangnya, dengan perubahan bentuk ini, spoiler yang terbelah tiga dan membuka ke samping pada Panamera Turbo sedan tidak bisa diaplikasikan ke Panamera Turbo Sport Turismo.
Porsche Panamera Sport Turismo disebutkan mempunyai kapasitas duduk 4+1 seater. Ingat, segala yang diikuti +1 biasanya tidak benar-benar bisa dimanfaatkan. Jika anda pesan versi 4+1 seater, orang yang duduk di belakang tengah tidak punya ruang kaki yang pantas dan langsung berhadapan dengan display layar penumpang belakang untuk kontrol head unit dan AC. Saran kami, lebih baik langsung pesan versi 4 seater murni saja, sebab tidak akan ada yang mau duduk di belakang tengah.
Namun tidak perlu dipertanyakan lagi soal kecantikan interior Porsche Panamera Sport Turismo ini. Semua elemen kabin sudah pakai bahan berkualitas prima dengan pengerjaan yang resik dan rapi. Posisi mengemudi ergonomis, khas semua Porsche, dan siapa pun bakal menikmati kombinasi layar digital dan takometer analog di depan setir. Selain mode Normal, Sport, Sport Plus dan Individual, ada tombol Sport Response untuk memeras performa maksimal mobil ini selama 20 detik.
Konsep pengembangan interior yang mengedepankan kecantikan rupanya menuntut pengorbanan dalam hal perawatan dan kegunaan. Panel black piano hitam dekat persnelingnya luar biasa cantik dan bersih saat mobil mati, dan saat mobil nyala ia bertindak sebagai panel sentuh dengan haptic feedback supaya terasa saat kita menekan tombol. Meski demikian, panel ini masih lumayan membuat kita sering meleng dari fokus kita ke jalan saat mengoperasikannya karena susah diraba.
Sudah begitu, saat mobil dimatikan, panel ini benar-benar fingerprint magnet, karena banyak menyisakan sidik jari bekas kita menekan-nekan panel. Repot juga kalau harus dilap setiap habis dipakai. Sudah begitu, kontrol kisi AC via layar sentuh itu keren buat penumpang belakang, tapi kalau buat supir, itu terlalu berlebihan. Apa yang salah dengan pengaturan kisi AC biasa? Futuristik sih, tapi meski nyaman dan bisa jadi gimmick menarik buat penumpang, pengemudi bakal sedikit susah memakainya.
Lagipula, ini tetap sebuah Porsche. Semua Porsche tetap harus dikemudikan sendiri untuk bisa mengenal dan menikmati arti sesungguhnya. Nah, kalau untuk si Panamera Sport Turismo ini, Porsche berusaha mengayomi mereka yang suka bawa orang lain atau kadang ingin duduk di belakang. Sebut saja deh, blind belakang, jok heated atau ventilated hingga panoramic roof, semua ada. Mau fitur lain? Tinggal pesan.
Porsche Panamera Sport Turismo ini dihadirkan untuk menjadi estate keluarga yang “sleeper”. Saat duduk dalam kemewahan material dan kekedapan yang ditawarkan sebagai penumpang, biasanya orang tak akan peduli apakah mobil ini bisa lari atau tidak, yang penting nyaman. Pada saat itulah, orang yang berada di balik kemudi bisa injak habis pedal gas dan menunjukkan kepada para penumpangnya kalau mobil besar ini bisa lari kencang. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Fakta Menarik Dibalik Nomenklatur Mobil Volkswagen