AutonetMagz.com – Mayoritas pabrikan mobil kini berlomba-lomba untuk meriset teknologi autonomous vehicle atau mobil self-driving, alias mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa bantuan pengemudi. Klaim-klaim mengenai kapan teknologi ini bisa dinikmati sepenuhnya pun mulai bermunculan, ada yang bilang tahun 2018, tahun 2020 dan lain sebagainya. Contoh konkret ada di mobil-mobil Tesla misalnya.
Tapi bukan berarti tidak ada yang tidak meriset tentang teknologi yang membuat manusia bisa makin malas dan kurang gerak ini. Porsche misalnya, karena produsen mobil asal Stuttgart ini belum lama mengadakan perbincangan dengan sebuah koran Jerman. CEO Porsche, Olive Blume bilang bahwa Porsche tidak berminat mengenai teknologi mobil self-driving, meski kami tahu sebenarnya engineer Porsche mampu membuatnya jika diminta.
Padahal merek-merek Jerman lain seperti Audi, BMW dan Mercedes Benz juga saling sikut di bidang teknologi mobil self-driving ini. Apa alasan beliau untuk tidak latah atau ikut-ikutan meriset hal yang sama? “Orang yang beli Porsche itu maunya menyetir Porsche itu sendiri. iPhone itu tempatnya ya di kantong, bukan di jalanan,” katanya. Ups, sekilas seperti menyindir calon mobil Apple ya? Tapi kami suka alasannya.
Selain Porsche, sebenarnya ada satu merek lagi yang pernah bilang tidak tertarik dengan riset macam tadi, yakni Mazda. Alasannya nyaris sama, karena kalau mobil nanti bisa menyetir sendiri, di mana nilai fun to drive-nya yang sekarang ini mau mereka angkat? Meski sekarang bilang tidak kepada mobil self-driving, Porsche tetap terbuka dengan teknologi, terbukti dengan 911 baru yang nanti bermesin hybrid dan munculnya Porsche Mission-E, mobil listrik penantang Tesla di masa depan.
Sebenarnya, kami fifty-fifty soal mobil self-driving. Satu sisi, kami tidak begitu suka karena alasannya sama seperti tadi, kami lebih suka menyetir mobil sendiri, dan dengan demikianlah kami bisa mengenal mobil yang kami bawa, belum lagi teknologi ini bisa bikin manusia makin malas, makin jarang gerak dan kalau sudah ketagihan bisa-bisa lupa,”Cara nyetir mobil gimana ya?”. Di sisi lain, kami sadar teknologi yang satu ini manfaatnya besar. Misalnya, bisa dipakai untuk truk yang biasa membawa bahan pangan ke daerah terpencil yang rawan bencana atau daerah peperangan, jadi kalau ada apa-apa, tidak ada supir yang jadi korban jiwa.
Apa kamu menemukan manfaat lain dari teknologi mobil self-driving yang gunanya besar bagi kemanusiaan? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Mazda Umumkan Recall CX-5 dan Stop Sementara Penjualan di Amerika Serikat