AutonetMagz.com –Menyusul artikel sejarah Porsche Boxster yang kemarin sudah kami bahas dari asal usul pembuatannya, pihak yang terlibat hingga generasi pertama berkode 986, sekarang saatnya dilanjut ke generasi kedua dan ketiga, termasuk munculnya varian coupe dari Boxster a.k.a Porsche Cayman, berikut hadirnya versi performa tinggi yang kosongan macam Porsche Boxster Spyder. Selamat menikmati!
Generasi 2 (987)
Di sini, Boxster sudah dianggap sukses besar. Generasi kedua berkode 987 muncul di tahun 2005. Untuk generasi 987, versi standar pakai mesin 2.700 cc flat 6 240 hp dan Boxster S pakai mesin 3.200 cc flat 6 280 hp. Fendernya lebih gembung, lampu-lampunya lebih kecil dan untuk pertama kalinya, sistem pengatur suspensi PASM masuk sebagai fasilitas di Boxster. Di tahun 2007, Boxster S ganti mesin jadi 3.400 cc flat 6 295 hp.
Tahun 2009, Porsche menaikkan lagi mesinnya, jadi 2.900 cc 255 hp untuk Boxster dan 3.400 cc 310 hp untuk Boxster S, dan itu juga pertama kalinya Porsche Boxster pakai PDK, di mana sebelumnya pakai transmisi otomatis biasa. Banyak pihak mengakui Boxster 987 lebih rupawan daripada sebelumnya, dan akhirnya muncullah versi fixed roof dari Boxster yang kita kenal sekarang sebagai Porsche Cayman.
Pada dasarnya, Boxster dan Cayman sama saja, hanya saja yang satu coupe, yang satu roadster. Di generasi ini, muncullah versi hardcore Porsche Boxster Spyder. Mesin sama seperti Boxster S, tapi tenaga ditendang jadi 320 hp, bobot lebih ringan 80 kg, dan 0-100 cukup 5 detik saja. Menggiurkan? Memang, tapi Boxster Spyder tidak punya AC, tidak punya radio, handle pintu dalamnya hanya berupa strap tarik, dan atapnya pun harus dilipat manual.
Hanya fans Porsche yang mungkin tidak akan masalah dengan itu semua, tapi jika anda mau menambahkan AC, radio dan lain sebagainya di Boxster yang spartan itu, bisa saja, tapi tambah biaya lagi. Oh ya, di generasi 987, hal yang paling sering dikeluhkan penggunanya adalah kualitas interior yang agak kurang untuk sebuah Porsche dan bearing yang kurang awet.
Generasi 3 (981)
Muncul tahun 2013, Porsche Boxster masih mempertahankan varian standar, S dan Spyder. Untuk yang standar, mesinnya, 2.700 cc 265 hp (ya betul, kapasitasnya turun), lalu yang S 3.400 cc 315 hp, lalu yang Spyder 3.800 cc 375 hp. Sama seperti sebelumnya, yang standar ya… standar, yang S lebih kencang dan komplit, yang Spyder paling kencang namun miskin akan fitur standar.
Di generasi 981, diperkenalkan pertama kalinya Porsche Boxster GTS untuk duduk di antara varian S dan Spyder. Memakai mesin 3.400 cc yang sama dengan Boxster S, tenaga naik jadi 330 hp. Menurut beberapa bahasan, Porsche Boxster generasi ini paling bagus dari segi kedinamisan berkendara, tenaga, efisiensi, perlengkapan dan penampilan meski kalau buat orang awam, agak susah membedakan Boxster generasi kedua dan ketiga.
Nah, di tahun 2016, muncul Porsche 718 Boxster yang bikin fans Porsche di seantero dunia ribut. Utamanya, karena sekarang tidak ada lagi mesin flat 6 tanpa turbo, yang ada adalah mesin flat 4 turbo 2.000 cc 300 hp (standar) dan 2.500 cc 350 hp (S). Dipakaikan nama 718 karena biar mengangkat sejarah Porsche 718, mobil balap mid-engine flat 4 dari Porsche. Porsche 718 yang asli sendiri muncul dengan basis pengembangan ada pada Porsche 550, jadi tidak lari-lari amat dari konsep awal Boxster.
Kalau bicara populasi Boxster di Indonesia, semua generasi Boxster ada, termasuk 718 Boxster yang beberapa bulan lalu sudah meluncur resmi melalui Porsche Indonesia. Kami pun sudah mencoba Porsche 718 Boxster S yang saat ini menjadi top of the line. Bagaimana rasanya? Tunggu ulasannya di AutonetMagz!
Read Next: GIIAS Surabaya 2016 Dibuka, Mitsubishi Bawa Mobil Konsep