AutonetMagz.com – Polemik antara Nissan, Aliansi, dan Carlos Ghosn memang masih belum selesai, dan malahan makin memanas pasca Ghosn kabur dari Jepang di akhir 2019 lalu. Dan baru – baru ini, petinggi dari Nissan memberikan pernyataan resmi mereka atas kasak kusuk dan tuduhan yang beredar bahwa mereka telah melakukan konspirasi untuk menggulingkan Carlos Ghosn dari posisinya di tahun 2018 lalu. Mari kita bahas.
Seperti yang kita ketahui bersama, Nissan dan Ghosn kini bak air dan minyak yang saling berlawanan. Di satu sisi, Nissan mengklaim bahwa Ghosn telah melakukan pelanggaran finansial, sedangkan di sisi lain, Ghosn mengklaim bahwa Nissan bersekongkol menggulingkannya. Terkait kondisi ini, petinggi dari Nissan yaitu Motoo Nagai buka suara. Nagai-san yang merupakan petinggi komite Audi Nissan mengucapkan bahwa pihaknya mengetahui banyak media cetak dan online yang membicarakan mengenai konspirasi ini, namun beliau menyebutkan bahwa tidak ada fakta yang mendukung teori tersebut. Dikutip dari AutoNews, Nagai menyampaikannya di rapat tahunan pemegang saham Nissan.
Nagai-san juga memastikan kepada para pemegang saham bahwa investigasi dari kasus Ghosn telah dilakukan baik secara internal di dalam kubu Nissan maupun secara eksternal oleh otoritas hukum. Di sisi Ghosn, mantan pentolan Renault dan Nissan ini menyatakan bahwa penangkapan terhadap dirinya di Jepang pada tahun 2018 lalu disiapkan oleh para ekeskutif Nissan. Nah, siapa yang benar dan siapa yang salah pun menjadi abu – abu, dan hukumlah yang seharusnya bisa menguaknya. Rapat pemegang saham Nissan berlangsung 2 jam, dan di dalam rapat itu, para pemegang saham juga meminta CEO Nissan, Makoto Uchida melakukan langkah nyata.
Langkah nyata yang dimaksud pemegang saham tersebut adalah bagaimana cara mengembalikan image dan kepercayaan pihak luar terhadap merk Nissan. Selain itu, Uchida-san juga diminta untuk bisa mengembalikan kondisi penjualan di China dan Amerika Serikat. Uchida-san pun menanggapi dengan menyatakan ulang janjinya untuk mencapai raihan positif dalam dalam paruh kedua tahun fiskal berikutnya atau antara oktober 2021 hingga Maret 2022. “Saya akan membawa Nissan kembali bertumbuh pada jalurnya,” ujar Uchida. Nissan sendiri saat ini menargetkan mampu menjual 5 juta unit kendaraan per tahun, jauh lebih sedikit dari target 8 juta unit yang pernah dicanangkan.
Jadi, apa tanggapan kalian, kawan?
Read Next: Social Distancing Ala Biker, BMW Pasang Adaptive Cruise Control di Motor!