AutonetMagz.com – Kalau kita lihat perkembangan industri otomotif secara global, hampir semua pabrikan mobil telah bergerak ke arah elektrifikasi. Dan ini adalah hal yang sangat natural bagi produsen mobil. Oleh karenanya, kami pun tidak terkejut saat mendengar bahwa Perodua tengah mempersiapkan diri untuk merakit lokal kendaraan elektrifikasi, termasuk mobil listrik. Pertanyaan pentingnya adalah kapan hal tersebut akan direalisasikan? Yuk kita bahas.
Perodua Siapkan CKD EV di Malaysia
Mengutip informasi via The Edge, CEO dan President dari Perodua, Datu Seri Zainal Abidin Ahmad menyatakan bahwa pihaknya tengah memikirkan langkah yang pas untuk memperkenalkan kendaraan elektrifikasi ke pasar Malaysia. “Kami percaya bahwa ambil bagian dalam segmen kendaraan listrik bukan lagi menyangkut “Jika”, namun “Kapan”. Karena Pemerintah juga telah menetapkan KPI untuk kendaraan listrik. Untuk mengatasi hal ini, kami secara aktif berupaya untuk menjembatani kesenjangan dengan dukungan penuh dari mitra vendor kami. Kami juga yakin bisa menghasilkan sesuatu dalam waktu dekat ini”, ujarnya.
Zainal memandang bahwa saat ini masih susah menjadikan kendaraan elektrifikasi apalagi mobil listrik jadi opsi utama. Kendaraan elektrifikasi hanya jadi pelengkap saja bagi kendaraan ICE yang sudah ada. Namun, beliau juga menyatakan bahwa ada peluang kendaraan listrik untuk memainkan peran yang lebih besar, terutama karena Pemerintah Malaysia telah berkomitmen untuk menetapkan netralitas karbon di tahun 2030. “Untuk mempercepat tujuan ini, kami mencari berbagai cara untuk mempercepat ekosistem otomotif di Malaysia sehingga bisa memproduksi dan mengirimkan kendaraan EV ke pasar dengan meningkatkan kemampuan vendor dalam memproduksi komponen EV” tambahnya.
Tantangan Mirip Indonesia, Bagaimana Daihatsu?
Memang, harus diakui bahwa switching dari ICE ke EV tidaklah semudah itu. Banyak faktir yang harus dipertimbangkan, dan kami setuju jikalau vendor komponen adalah salah satu yang krusial. Bagaimanapun juga sektor industri komponen telah menjadi sektor krusial yang menyerap banyak tenaga kerja. Jikalau pabrikan langsung switching, maka akan banyak tenaga kerja yang akan jadi korban. Selain itu, Zainal juga menambahkan bahwa insentif Pemerintah jadi faktor penting lainnya karena saat ini harga mobil listrik juga cenderung tinggi. Belum lagi tantangan infrastruktur yang masih langka, terutama di beberapa daerah yang bukan kota besar.
Yap, Malaysia juga mengalami masalah yang sama dengan kita, Indonesia. Bedanya, kita punya lebih banyak pulau dan daerah yang harus dipersiapkan. Lantas, bagaimana dengan Daihatsu? Sister company dari Perodua dan Toyota ini sudah beberapa kali menunjukkan ketertarikannya pada EV. Mulai dari sosok Daihatsu Ayla EV Concept hingga Daihatsu Vizion-F Concept yang sudah dipajang di GIIAS. Kami pun masih ingat selentingan Bos Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani bahwa kemungkinan tren elektrifikasi Daihatsu baru dimulai di 2025. Jadi, ada kemungkinan mereka telah mempersiapkannya sekarang, namun realisasinya bisa kapanpun.
Bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: 7 Poin Unik Yamaha Gear 125, Rival Mana Punya!