Penjualan Lesu, Beberapa Pabrikan di India Hentikan Produksi Sementara

by  in  Berita & International & Mahindra
Penjualan Lesu, Beberapa Pabrikan di India Hentikan Produksi Sementara
0  komentar

AutonetMagz.com – Dalam dunia ekonomi dan industri, pasar akan selalu mengalami kondisi pasang maupun surut. Sebuah pabrikan yang baik, tentunya adalah yang siap saat pasang tiba maupun disaat surut. Nah, pasar otomotif di India saat ini sedang berada dalam kondisi yang kurang menggembirakan karena adanya penurunan minat konsumen akan roda empat. Dan kondisi ini memaksa beberapa pabrikan otomotif di India untuk menghentikan sementara produksi dari mobil mereka.

Menguti dari Economic Times, ada beberapa masalah yang dihadapi pabrikan otomotif di India saat ini. yang paling utama adalah lesunya pasar otomotif yang disebabkan karena berkurangnya demand. Selain itu, adanya peningkatan di harga bahan bakar serta krisis likuiditas pada perusahaan finansial membuat kondisi semakin tak menyenangkan. Nah, para raksasa India seperti Maruti Suzuki, Mahindra, dan Tata pun akhirnya mengumumkan bahwa pihaknya terpaksa harus menghentikan sementara produksi dari mobil mereka supaya mobil yang ada di gudang penyimpanan mereka bisa laku terlebih dahulu.

Nah, kondisi ini sejatinya sudah dimulai sejak 7 bulan silam, alias sejak penghujung tahun 2018. Berkurangnya minat konsumen akan kendaraan bermotor membuat stok dari mobil di diler – diler menjadi menumpuk. Menurut sumber, diperkirakan unit mobil yang belum terjual di gudang – gudang diler mobil seluruh India mencapai 35.000 Crore atau setara dengan 5 Milyar USD (71,8 Triliun Rupiah). Tentunya kalian bisa bayangkan betapa banyaknya mobil yang tersimpan dan belum terjual tersebut, dan kondisi yang kami sampaikan ini adalah kondisi dari segmen passenger car. Dihentikannya produksi dari beberapa pabrikan di India juga akan berdampak pada industry output.

Dimana secara umum akan ada penurunan sebanyak 20% pada bulan mei-Juni 2019 ini. Nah, selanjutnya, pihak Diler harus bergegas untuk mengurangi stok dari kendaraan mereka, karena selama kendaraan masih ada di dalam gudang di diler, maka biaya GST (Good & Service Tax) ditanggung oleh pihal company dealerships. Nah, selain 3 merk yang kami sebutkan diatas, ada beberapa merk lain yang saat ini sedang merencanakan langkah serupa untuk mengatasi kondisi ini. Beberapa merk tersebut adalah Honda, Renault-Nissan, dan juga Skoda dengan lama penghentian mencapai 10 hari kerja.

Nah, jadi bagaimana menurut kalian, kawan? Ada tanggapan? Yuk sampaikan di kolom komentar di bawah ini.

Read Prev:
Read Next: