Peningkatan Kasus COVID-19 di ASEAN Perparah Chip Shortage!

by  in  Berita & Honda & International
Peningkatan Kasus COVID-19 di ASEAN Perparah Chip Shortage!
0  komentar

AutonetMagz.com – Kalau bicara mengenai pandemi COVID-19, bisa dikatakan seluruh aspek kehidupan manusia terkena dampak yang signifikan. Keterbatasan gerak manusia membuat sejumlah kegiatan yang seharusnya berjalan normal menjadi terhambat. Termasuk di segmen otomotif. Dan nyatanya, dampak pandemi pada segmen otomotif tidak hanya melibatkan sektor penjualan saja. Sektor produksi juga terkendala, dan membuat sejumlah pabrikan otomotif memangkas jumlah produksi mereka. Kali ini, kita akan bahas khusus dampak pandemi terhadap pabrikan asal Jepang. Cekidot.

7 Pabrikan Jepang Pangkas Produksi

Mengutip informasi via Nikkei Asia, sejumlah pabrikan otomotif asal Jepang telah mengumumkan rencana mereka untuk memangkas produksi di tahun fiskal 2021 ini. Diperkirakan pemangkasan produksi ini mencapai lebih dari 1 juta unit, angka yang sangat besar tentunya. Lantas, apakah dampak pandemi sedemikian fatal pada produksi otomotif? Jadi, keputusan ini diambil pasca meningkatnya penyebaran kasus COVID-19 di Asia Tenggara. Negara kita Indonesia juga baru saja keluar dari second wave yang berimbas pada pemberlakuan PPKM Darurat bulan Juli silam dan PPKM berbagai Level hingga saat ini. Belum lagi negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. Alhasil, kondisi ini membuat produksi chip semiconductor makin menipis. Padahal, komponen ini terbilang krusial untuk produksi mobil modern. Sejumlah pabrikan asal Jepang juga sudah buka suara terkait kondisi ini.

Pertama, ada Toyota yang minggu lalu mengumumkan akan merevisi prediksi produksi global mereka ke angka 9 juta unit. Padahal, awalnya pabrikan triple elips ini menargetkan produksi 9,3 juta unit secara global, merosot 300 ribu unit. Mereka masih ingin mencoba untuk melihat penurunan produksi di bulan Oktober mendatang yang diprediksi antara 70 ribu hingga 330 ribu unit. Walaupun begitu, Toyota mengkonfirmasi bahwa permintaan dari konsumen sebenarnya masih sangat besar. Tetapi, produksi untuk bulan November ke belakang masih belum jelas. Berikutnya ada Suzuki yang dikabarkan memangkas produksi hingga 350 ribu unit. Angka ini terbilang masif karena mencapai 10% dari total produksi mereka di tahun fiskal 2020 silam. Sejumlah pabrik Suzuki yang terdampak adalah pabrik di Jepang, Thailand, dan juga Hungaria. Sedangkan pabrik terbesar Suzuki yang dipegang oleh Maruti Suzuki India kini hanya bisa beroperasi 40% saja dari kapasitas normalnya.

Banyak Pabrik Chip di Asia Tenggara

Nissan juga tak luput dari kondisi ini. Nissan menyatakan bahwa pihaknya telah memangkas setidaknya 250 ribu kendaraan karena kondisi serupa. Pun begitu dengan Honda yang menyatakan bahwa mereka telah mengurangi kapasitas produksi hingga 150 ribu unit. Sejumlah pabrikan asal Jepang lain yang terdampak adalah Mazda, Subaru, dan Mitsubishi, walau angkanya tidak semasif 4 pabrikan lain yang kami sebutkan sebelumnya. Kalau ditotal, ketujuh pabrikan tersebut telah memangkas sekitar 1,05 juta unit karena kondisi ini. Sejumlah pabrikan yang memproduksi chip semiconductor seperti BOSCH, Continental, Infineon dan juga STMicroelectronics beroperasi di Asia Tenggara. Dan kondisi pandemi yang sedang tidak baik di kawasan ini membuat produksi tersendat dan berbuntut panjang. Tentunya kami berharap kondisi bisa segera membaik, dan kapasitas produksi bisa kembali normal. Karena industri otomotif dan turunannya telah menjadi sumber pendapatan jutaan orang di bumi ini.

Jadi, bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: