AutonetMagz.com – Nama besar dari merk Datsun di jaman old dan jaman now memang nampak seperti bumi dan langit. Jaman dahulu Datsun yang hadir sebagai pendahulu dari Nissan sangat dikenal sebagai merk mobil kentjang nan eksotis dari Jepang, namun sekarang? Nampaknya merk Datsun sangat susah lepas dari embel – embel LCGC, padahal sudah ada satu produk Datsun yang tidak masuk dalam skema LCGC dan mobil tersebut adalah Datsun Cross. Pasca 6 bulan dijual di tanah air sebagai Datsun pertama yang tak masuk skema LCGC, bagaimana dengan capaian penjualannya? Yuk kita bahas.
Sedikit memutar ingatan, Pihak Datsun sudah membuat konsep dari Datsun Cross dan meluncurkannya pertama kali di Tokyo, lalu tak lama kemudian versi konsep dari Datsun Cross dipamerkan di Indonesia pada pameran GIIAS 2016. Selang hampir dua tahun, barulah pihak Datsun memperkenalkan sosok Datsun Cross di Indonesia, tepatnya pada tanggal 18 Januari 2018 kemarin. Nah, pihak Datsun nampaknya memang ingin memperlihatkan bahwa Datsun Cross adalah sebuah produk yang tak berlabel LCGC dan menjadi produk pertama mereka yang keluar dari skema mobil murah tersebut. Salah satu upaya Datsun adalah dengan memberikan beberapa fitur yang menjadi ‘pembeda’ dengan Datsun Go+ Panca yang sejatinya masih mirip dengan sosok Datsun Cross. Fitur – fitur pembeda ini sendiri antara lain adalah VDC alias ESC versi Datsun, ABS, EBD, BA, Traction Control, dan juga Brake Limited Slip Differential.
Selain itu, pihak Datsun juga menyematkan transmisi otomatis CVT, body cladding di sekujur tubuh, lampu Proyektor yang sporty dengan fitur follow me home, dan juga warna spesial. Namun apakah cukup bagi Datsun untuk melepas embel – embel LCGC dan membuat Datsun Cross laris manis? Hmmm, nampaknya masih cukup susah. Mengamati dari data wholesales Gaikindo hingga bulan Juli 2018 kemarin, Datsun Cross terlihat masih ngos-ngosan dalam berjualan di Indonesia. Dari data, angka distribusi tertinggi ada di bulan Maret 2018 yang menjadi bulan pertama distribusi Datsun Cross dengan capaian 784 unit transmisi manual dan 1.439 unit transmisi otomatis. Itu artinya di bulan Maret 2018 wholesales Datsun Cross mencapai 2.223 unit, lumayan. Namun angka yang sama tak bisa dicapai lagi di bulan – bulan berikutnya dan malah terjun bebas hingga tiarap di 4 bulan setelahnya.
Pada bulan April pihak Datsun mendistribusikan 13 unit Datsun Cross bertransmisi manual, sedangkan versi matiknya 0 unit. Untuk bulan Mei, Datsun Cross terdistribusi 5 unit versi manual dan 2 unit versi otomatis. Lanjut lagi, di bulan Juni 2018 terdistribusi 1 unit Datsun Cross manual dan 4 unit Datsun Cross otomatis. Dan terakhir di bulan Juli 2018 kemarin terdistribusi 3 unit Datsun Cross manual dan 5 unit Datsun Cross CVT. Kondisi ini adalah sebuah kondisi yang bisa disebut unik untuk sebuah mobil baru dengan harga yang sejatinya oke, karena ada di bawah 200 juta dan punya fitur yang menarik, seperti yang kami sebutkan sebelumnya. Lalu mengapa Datsun Cross bisa berada di posisi ini? Kami sendiri belum bisa menyimpulkan, namun nampaknya bayang – bayang LCGC masih menghantui Datsun di Datsun Cross ini. Namun menurut Hana Maharani, Head of Product Communications PT Nissan Motor Indonesia (NMI), penjualan dari Datsun Cross sendiri masih lancar – lancar saja.
Mengutip via laman otomotif Kompas, Hana menyebutkan bahwa penerimaan masyarakat akan Datsun Cross cukup baik, dan proses pengiriman dan produksi dari mobil ini masih lancar. Nah, kalau menurut kalian bagaimana? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
Read Next: Inilah Bocoran Sosok Toyota Sienta Facelift 2019!!