AutonetMagz.com – Polemik berita mengenai Carlos Ghosn memang cukup mengejutkan banyak pihak. Pria yang sebenarnya bisa disebut sebagai Juru selamat Nissan di penghujung 90-an dan awal 2000-an ini tersandung kasus yang cukup pelik dan tertangkap di Jepang beberapa waktu lalu. Ia dituduh tidak melaporkan pendapatan, menggunakan aset perusahaan untuk keuntungan pribadi, dan memalsukan laporan keuangan, sebuah kondisi yang sangat tidak mengenakkan untuk beliau. Dan kini, deretan kabar buruk bagi Ghosn pun bertambah pasca pihak Nissan melengserkannya dari posisi pucuk Pimpinan Nissan.
Yap, pihak Nissan telah memberikan pengumuman resmi kemarin, Kamis 22 November 2018, bahwa board of directors dari Nissan Motor Co., Ltd telah berkumpul sebelumnya di headquarter mereka di Yokohama, Jepang dan berdiskusi serta mengambil beberapa keputusan. Ada 5 Keputusan yang muncul dari pertemuan ini, dimana poin pertama adalah melengserkan Carlos Ghosn dari posisi Chairman, dan yang kedua adalah melengserkan Carlos Ghosn dari posisi Representative Director. Selain itu, pihak Nissan juga turut melengserkan nama Greg Kelly dari posisi Representative Director karena juga terseret dalam kasus Ghosn. Nah, sednagkan dua keputusan sisanya adalah pihak Nissan akan membentuk komite spesial dan pada akhirnya komite spesial ini akan menyeleksi dan mengusulkan nama yang pas sebagai pengganti Carlos Ghosn.
Adapun, komite spesial ini berisikan tiga orang anggota, yaitu Masakazu Toyoda, Keiko Ihara dan Jean-Baptiste Duzan. Nah, berbeda dengan Nissan, pihak Renault sejauh ini masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut dari pihak berwajib, oleh karenanya keputusan untuk melengserkan Carlos Ghosn dari posisi CEO dan Chairman Renault masih ditangguhkan. Sedangkan pihak Mitsubishi yang merupakan member terbaru dari aliansi yang dibangun oleh Ghosn mengusulkan supaya pihak Aliansi melengserkan nama Ghosn dari prinsipal. Hmmm, apakah ini semakin menguatkan dugaan permainan politik di pabrikan papan atas seperti yang kami bahas kemarin? Ya, bisa saja, namun bisa juga tidak.
Yang jelas, pihak Nissan sendiri masih berkomitmen dengan aliansi mereka. Nissan menyebutkan bahwa pihaknya akan tetap memelihara hubungan antara pihaknya dengan member lain di dalam aliansi yang dibangun oleh Ghosn ini. Dan sesegera mungkin, pihak Nissan akan mengambil langkah – langkah strategis untuk meminimalisir dampak yang mungkin akan timbul akibat munculnya kasus ini. Mengutip dari CNN Business, Travis Lundy, Analis investment research network Smartkarma, menyebutkan bahwa ada kemungkinan kerugian yang cukup besar jikalau hal buruk terjadi dalam aliansi ini. Dan tentunya, kami tidak berharap hal semacam itu akan menjadi kenyataan, apalagi aliansi tiga merk ini nyatanya cukup kuat hingga membuatnya menjadi aliansi paling laris di awal tahun ini.
Jadi, bagaimana menurut kalian, guys?
Read Next: Inilah Range Rover Evoque 2020, Velar Versi Pendek & Ceper