AutonetMagz.com – Beberapa hari lalu kami sempat mengangkat pemberitaan mengenai adanya sebuah tindakan penutupan sementara pada pabrik – pabrik Nissan di Jepang. Hal ini dilakukan untuk menindak lanjuti hasil investigasi terkait kecurangan yang dilakukan oleh Teknisi Nissan pada produk – produk lokal mereka. Penutupan pabrik ini ternyata juga menimbulkan masalah baru karena berhentinya rantai produksi dari Nissan yang akhirnya menimbulkan kerugian.
Ya, kerugian yang disandang oleh Nissan tak sedikit, karena jika di akumulasi mencapai sebesar satu triliunan Rupiah. Angka tersebut terakumulasi jika Nissan benar – benar menutup proses produksi di pabrik – pabriknya selama dua pekan, kalau lebih? Ya pasti lebih banyak ruginya. Selain kerugian material, Nissan juga harus melakukan recall kepada mobil – mobil yang diproduksinya di pasar lokal Jepang. Perhitungan terakhir menunjukkan ada 1,2 juta unit mobil Nissan yang harus dicek ulang terkait kualitas produksinya.
Dan belum selesai sampai disana, Nissan juga digempur oleh 2.100 dealer mereka yang tengah khawatir terkait respon konsumen mereka yang kecewa dengan kenyataan ini. Dan terakhir, yang jelas jika rantai produksi ini dihentikan selama dua pekan, maka mobil – mobil Nissan akan terhenti juga penjualannya. Diperkirakan sekitar 20.000 unit mobil Nissan seharusnya bisa dilepas oleh pihak pabrikan ke pasar selam dua pekan ini. Selain itu pengiriman kendaraan yang sudah diinden ke konsumen pun dipastikan akan mengalami keterlambatan.
Sebenarnya jika dilihat dari perkiraan keuntungan yang diraup oleh pihak Nissan di tahun Fiskal 2017, kerugian yang dialami oleh Nissan hanya menyita 1 persen saja dari keuntungan yang didapatkan. Namun ada masalah besar yang mengintai di belakang kasus ini, yaitu masalah brand image dan kepercayaan konsumen. Ya, susah untuk membangun kepercayaan konsumen, namun mudah untuk menghancurkannya, Nissan sudah membuktikannya. Dan untuk menjaga kepercayaan konsumennya setelah perkara ini pun bukanlah sesuatu yang mudah kawan.
Ya, sebenarnya cukup ironis dengan kejadian ini, dimana sebenarnya Nissan tengah semangat – semangatnya setelah aliansi-nya bersama Renault dan Mitsubishi menjadi salah satu aliansi terkuat yang ada saat ini. Semoga Nissan bisa mengusut tuntas masalah ini dan bangkit dengan baik. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Read Next: Perkara Pajak & Penjualan, Toyota India Berhenti Produksi Camry Hybrid