AutonetMagz.com – Kalau kita bicara tentang SUV a-segment, apa nama yang terbesit dalam pikiran kalian. Pastilah yang pertama terbesit ialah duet kembar Toyota Raize – Daihatsu Rocky, lalu Honda WR-V, dan Wuling Alvez. Setelah berpikir lagi, barulah mungkin terbesit nama-nama rakitan India seperti Kia Sonet, Nissan Magnite, dan Renault Kiger. Sebagai informasi, Nissan Magnite pertama kali diluncurkan pada pertengahan 2020. Mobil ini kemudian masuk ke Indonesia pada akhir 2020.
Perbedaan Eksterior dan Interior
Setelah 4 tahun wara-wiri tanpa ubahan berarti, akhirnya Nissan meluncurkan versi facelift dari Nissan Magnite. Mulai dari bagian depan, terlihat perubahan pada bagian gril yang diperbesar, dan underguard bawah berdesain baru. Selain itu, foglamp juga ditempatkan lebih ditengah dengan ukuran yang lebih besar. Beralih ke samping, perubahan hanya ada pada desain pelek. Sementara di belakang, ada perubahan lensa lampu menjadi clear smoke.
Pada bagian interior, perubahan hanya terdapat pada aksen coklat di dasbor, doortrim, dan jok. Sisanya masih sama seperti model sebelumnya. Selain itu, perubahan juga terdapat pada grafis speedometer. Pada varian tertentu, tersedia sound system lansiran Arkamys, dashcam, multi-color ambient lighting, dan ionizer udara. Dalam hal safety, Magnite sudah dilengkapi 6 airbag sebagai standar, tetapi tidak punya ADAS apa pun.
Mesin dan Varian
Mesinnya menggunakan 1.0 liter B4D 3 silinder bertenaga 72 ps dengan torsi 76 Nm. Selain itu, masih ada versi turbo berkode HRAO yang menghasilkan tenaga 100 hp dengan torsi 160 Nm (versi cvt 152 Nm). Kedua varian memiliki pilihan transmisi manual 5-speed, sementara versi otomatisnya menggunakan AMT pada varian non-turbo dan varian turbo menggunakan Xtronic CVT. Seperti biasa, varian yang ditawarkan cukup bejibun mulai dari visia, visia+, ascenta, n-connecta, tekna, dan tekna+.
Kira-kira ok ngga nih jika Nissan menjual Magnite Facelift di Indonesia? bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!
