AutonetMagz.com – Nampaknya pabrikan asal Jepang ini memang cukup lekat dengan maslaah beberapa waktu terakhir ini. Setelah sebelumnya Nissan bermasalah di Jepang karena ada beberapa standar prosedur dalam hal manufakturing yang dicurangi, yang ujungnya berhadapan dengan hukum dan pencabutan ISO, kini Nissan di India bermasalah dengan pemerintah setempat.
Namun kasusnya jelas berbeda dengan kejadian Nissan di Jepang, karena kali ini bukan pihak Nissan India yang dituntut, melainkan mereka yang menuntut. Dikutip dari media lokal Drivespark, pihak Nissan India mengajukan langkah hukum terkait permasalahan mereka dengan Pemerintah India di bawah pemerintahan Narendra Modi. Masalah yang dibawa oleh pihak Nissan India sendiri merupakan masalah insentif yang seharusnya diberikan oleh pihak pemerintah India, namunbelum juga dibayarkan hingga akhirnya Nissan India menempuh langkah hukum ini.
Angka insentif yang seharusnya diterima oleh pihak Nissan India sendiri angkanya tak bisa dibilang kecil, karena menyentuh angka 770 juta US Dollar, atau jika diuangkan sebesar 10,4 triliun Rupiah. Angka insentif yang besar tersebut tentunya sangat berarti bagi Nissan India karena pabrikan asal Jepang ini sangat membutuhkan dana tersebut untuk mengembangkan marketshare mereka di Negeri Bollywood tersebut menjadi lebih dari 5% pada 2020 mendatang. Saat ini marketshare dari Nissan India hanya berpaku di angka 2% saja. Sebenarnya permasalahan ini tak akan berujung panjang jika pemerintah India bisa melunasi insentif tersebut sesuai waktunya, yaitu di 2015 silam.
Namun hingga penguhujung 2017 ini, Nissan India belum juga mendapatkan janji tersebut dilunasi. Nissan India juga mengklaim telah mencoba menanyakan perkara ini beberapa kali, namun tidak mendapatkan respon yang memuaskan dari pihak Pemerintah India. Lokasi dari permasalahan ini sendiri berada di negara bagian Tamil Nadu yang berada di India selatan, dimana awal mula masalah ini terjadi. Pada 2008 silam, pihak Nissan India telah bersepakat dengan pihak Pemerintah India untuk membangun pabrik perakitan mereka di Tamil Nadu. Dan nampaknya insesntif karena kesepakatan inilah yang dipermasalahkan oleh Nissan India.
Secara umum, angka tersebut tentunya cukup besar, dan cukup berpengaruh terhadap kondisi perekonomian India, khususnya dalam bidang otomotif. Apalagi, pihak Pemerintah India juga sedang menggiatkan program ‘Make in India‘ yang sudha berjalan beberapa tahun ini. Namun sekali lagi, pihak Nissan India juga merupakan pihak yang berhak penuh untuk mendapatkan hak-nya yang sudah disepakati bersama. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Read Next: Molor, Pabrik KTM di Gresik Baru Beroperasi di 2019