AutonetMagz.com – Merek Holden bagi para petrolhead muda mungkin masih terasa asing karena brand ini berada di bawah General Motors dan penjualannya pun hanya di sekitar Australia. Namun bagi anda yang menyukai mobil tua bangka alias Motuba tentu masih melekat dalam ingatan tentang brand ini. Bahkan kalau boleh bilang, Holden merupakan salah satu curahan hati para muscle car mania yang masih save budget.
Bicara soal holden, kita sering teringat nama Kingswood, Statesman, Gemini, Torana dan yang terakhir Commodore. Yup sampai sekarang Commodore tetap ada dan lestari sebagai sedan muscle asal Australia, di kala line up lainnya hanya model Chevrolet yang ganti logo. Namun soul dari Commodore memang beda dibanding mobil lain karena meski dia basis full size sedan namun dibuat kekar layaknya muscle car. Bahkan versi top-of-the-line racikan tuner in-house HSV GTS pun tak tanggung-tanggung menggunakan mesin LS2 dan LS7 Corvette.
Hal yang unik adalah Commodore tidak terlepas dari varian sedan dan station wagon semata, bahkan Holden membuat versi pick up sedan (Ute) berbasis Commodore. Ute juga menjadi icon dari Australia karena menggunakan basis sedan sebagai mobil pekerja keras hingga sekarang. Bukan hanya itu saja, bahkan Ute mendapat jatah HSV bernama HSV GTS Maloo dengan mesin LS2 dan LS7 Corvette. Tentu saja hal ini membuat Maloo dianugerahi sebagai pick up massal ter-badass yang pernah dibuat.
Namun gimana masa depan dari mobil mobil muscle car Aussie ini? Sayangnya hal ini berubah menjadi kabar buruk dimana GM tidak akan melanjutkan dinasti Commodore pada akhir tahun 2017. Padahal Commodore sudah menjadi simbol dari Aussie ya… Tapi tunggu dulu, sebab seorang miliuner berkebangsaan Belgia, Guido Dumarey, tertarik untuk melanjutkan dinasti Commodore.
Dumarey telah membuat sebuah project planning yang dinamakan Project Erich, ia cukup pede dengan project ini meskipun GM telah gagal melakukannya : membuat Commodore terbaru menjadi kendaraan global. Ia berencana mengambil alih arsitektur Commodore Zeta dan digunakan untuk mengembangkan penggerak belakang dan penggerak semua roda untuk pasar Australia dan pasar global.
Dumarey sendiri sudah cukup banyak berkecimpung di dunia otomotif. Dilansir dari Motoring, transmisi yang akan digunakan adalah 6-speed automatic yang umum digunakan Holden Commodore bermesin V6. Hanya saja untuk saat ini dia belum mendekati Holden untuk menyampaikan niatnya membeli perusahaan Aussie tersebut. Selain itu juga belajar pengalaman dari ia membeli pabrik transmisi GM, agar kesepakatan menjadi sukses maka dibutuhkan juga dukungan dari pemerintah setempat.
“Semua sudah direncanakan. Langkah berikutnya adalah menginformasikan semua pihak dengan rencana yang tepat. Rencana ini akan kami lakukan pada tahun depan. Pengumuman penutupan akan terjadi akhir 2017. Maka pada 6 bulan pertama tahun depan kami harus bekerja dengan keras untuk menemukan solusinya, 2016 adalah kuncinya. Setelah tahun 2016 kami harus tidak memikirkannya karena semua program sudah mulai diberhentikan.”
Hem, sepertinya kita harus menunggu berita perkembangan berikutnya dari Guido Dumarey. Memang jaman kini sedang berkembang pada mobil listrik dan mobil ramah lingkungan, mobil yang tidak efiesien tentu tidak akan dilirik. Namun bukan berarti sampai harus menyuntik mati mobil yang punya identitas tersendiri, bahkan jadi simbol Australia. Bagaimana menurutmu? Mungkin ada penggemar Holden disini? Silahkan berikan aspirasinya.
Read Next: Belum Meluncur Di Geneva, Volvo V90 Sudah Tertangkap Basah