AutonetMagz.com – Di film-film sejenis Megafactories yang menampilkan proses produksi mobil mulai dari Ford, Chevrolet, Lexus, Audi, McLaren hingga Rolls-Royce, pasti melihat robot-robot yang membantu manusia dalam aktivitas membuat mobil. Yap, mempekerjakan robot punya keuntungan tersendiri, misalnya ia lebih presisi, tidak cepat lelah, minim error, efisien, dan robot tidak akan demo menuntut gaji naik untuk cicilan Ninja, CBR ataupun iPhone, apalagi untuk ngopi di Starbucks.
Tapi Mercedes Benz rupanya punya masalah dengan robot. Menurut Bloomberg, variasi model Mercedes Benz kini sangat banyak dan sudah tidak bisa ditangani oleh robot lagi. Hal itu diamini oleh kepala divisi produksi Mercedes Benz, Markus Schaefer yang bilang,”Varian mobil kami terlalu banyak untuk dikerjakan oleh mesin.” Untuk itu, ia akan mengurangi jumlah robot yang ada sekarang dan menggantinya dengan tenaga manusia, dengan standar Mercedes Benz pastinya.
“Robot tidak bisa mengurus opsi individualisasi dari setiap varian mobil yang kami punya sekarang,” tambah Markus saat ditemui di pabrik Mercedes Benz di Sindelfingen.”Kami akan menghemat anggaran dan menjaga masa depan perusahaan dengan lebih banyak mempekerjakan manusia di Mercedes Benz,” katanya. Ngomong-ngomong, kendaraan yang dibahas soal kesulitan opsi individualisasi yang dimaksud beliau adalah Sonderklasse alias S-Class.
Menurut beliau, pabrik ini harusnya bisa membuat lebih dari 400.000 mobil per tahun, dan proses itu pasti bisa lebih cepat kalau diurus oleh manusia, bahkan sebelum layanan individualisasi pesanan konsumen dikerjakan. Memang, robot bisa diprogram untuk melakukan 2 tugas yang berbeda, tapi untuk koding programnya itu butuh waktu berminggu-minggu. Kalau pakai orang, orang bisa belajar lebih cepat dan bisa multi tasking, terlebih jika menggunakan sistem shift kerja dan melatih tiap pekerja agar menjadi spesialis di bidang tertentu.
Perlakuan ini nantinya tidak hanya untuk S-Class semata, melainkan untuk semua mobil Mercedes Benz. Nantinya, robot-robot hanya akan diperlukan untuk menjadi asisten semata, bukan untuk melakukan tugas utama, karena robot-robot itu nanti akan diperkecil dan dibuat untuk mengurus tugas yang sederhana. Bagus dong, lama-lama kalau semua dikerjakan robot, fiksi di film Terminator yang diperankan Arnold Suasanaseger.. maaf, Schwarzenegger bisa jadi kenyataan, dan itu mengerikan.
Melegakan memang jika masih ada perusahaan besar yang mau mengandalkan tangan-tangan manusia untuk memproduksi hal-hal yang kita anggap sebagai masterpiece, bukan mengandalkan mesin. Tapi jika anda gemar menonton Megafactories atau film sejenis, tidak salah jika ada ungkapan yang menyatakan seperti ini : Jika ada pabrikan yang mau mempekerjakan orang untuk sebuah tugas yang biasa dilakukan mesin atau robot, berarti orang itu lebih baik daripada mesin atau robot.
Bagaimana opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: FIA Akhirnya Setujui Desain Mobil F1 Dengan Proteksi Kokpit, Hadir 2017!