AutonetMagz.com – Mercedes-Benz meninggalkan pasar Rusia dan menjual semua asetnya di sana ke jaringan dealer mobil Avtodom. Sejak bulan Maret, Mercedes Benz mulai berhenti mengekspor kendaraan ke Rusia dan menghentikan kegiatan produksi mobil di sana. Menurut laporan keuangan pada kuartal ke-3, Mercedes Benz memiliki aset sebesar €1,8 miliar di Russia dan €1,0 miliar dalam liabilities.
Alasan Utama
Harald Wilhelm mengatakan selaku CFO Mercedes Benz Russia mengatakan dalam Foxbusiness “Kondisi makroekonomi dan geopolitik terus dicirikan oleh tingkat ketidakpastian yang luar biasa, termasuk perang di Ukraina, dampaknya pada rantai pasokan dan pada ketersediaan serta perkembangan harga energi dan bahan mentah. Efek lebih lanjut karena situasi yang berubah dengan cepat di Rusia dan Ukraina saat ini tidak diketahui dan belum diperhitungkan dalam angka-angka kunci kami.”
“Prioritas utama dalam menyetujui persyaratan transaksi adalah untuk memaksimalkan pemenuhan kewajiban kepada klien dari Russia baik dalam hal layanan purna jual dan layanan finansial, serta mempertahankan pekerjaan karyawan di divisi perusahaan Russia, ” kata Natalia Koroleva, selaku CEO Mercedes-Benz Rusia, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan di Reuters.
Angka Penjualan Tahun Ini
Mercedes Benz adalah salah satu produsen mobil paling populer di negara itu sebelum perang dengan Ukraina. dengan model off-roader G Wagen dan S Class menjadi favorit di kalangan elit Russia. Mercedes Benz akan sepenuhnya menutup pabrik mobilnya yang dibuka pada 2019. Pabrik tersebut dapat memproduksi hingga 25.000 mobil dan mempekerjakan 1.000 orang. Sepanjang tahun ini sudah ada 9.558 Mercedes benz yang terjual di Rusia dari Januari hingga September, turun 72,8% dari 2021
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, banyak pabrikan mobil yang meninggalkan pasar Russia atau setidaknya menghentikan penjualan di sana. Nissan misalnya, meninggalkan county dan menjual asetnya ke NAMI Central Research and Development Automobile and Engine Institute. Renault juga melakukan hal yang sama, termasuk melepas saham di AvtoVAZ ke NAMI. Toyota dan Volkswagen juga dilaporkan menutup pabrik mereka yang beroperasi di Russia secara permanen.
Read Next: Posisi Saklar Hazard Tidak Distandarisasi, Bukankah itu Berbahaya?
