AutonetMagz.com – Kapasitas bagasi depan dari Mercedes EQS saat ini memanglah terbatas. Tetapi Mercedes sedang mengerjakan solusi untuk frunk lift-out baru yang cerdik. CarBuzz menemukan paten baru yang terdaftar di USPTO, dari sebuah wadah yang bergerak dan masuk ke ruang kargo depan. Mercedes berencana membuat space di bawah kap yang tidak terpakai tersedia bagi pemilik, dan para insinyur Mercedes juga bekerja untuk membuat space itu mudah diakses.
Detail Desain dan Mekanisme
Paten kotak kargo tersebut berada di sekitar tempat yang pas dengan ruang kargo depan. Dipasang pada mekanisme berengsel yang mengangkat kotak kargo ke atas, dan menggerakkan kotak kargo sedikit di atas bumper depan, lalu memiringkannya ke depan beberapa derajat saat dinaikkan. Sistem ini mungkin saja digerakkan secara manual. Kedepannya bisa saja sistem ini juga akan tersedia dengan bantuan elektrik sebagai fitur standar untuk produk flagship.
Kotak kargo bergerak ini memecahkan banyak masalah sekaligus. Fitur ini bisa mengangkat isi ruang kargo depan dari dalam frunk ke ketinggian yang lebih mudah diakses. Selain itu juga membawa kotak lebih dekat ke ujung depan mobil untuk mengurangi kemungkinan pakaian pemilik menjadi kotor terhadap bodi mobil yang terkena hujan. Ini juga akan melindungi bumper depan dari tas yang tergelincir dan sejenisnya.
Memanfaatkan Bagian Depan
Dengan adanya inovasi tersebut, itu juga berarti bahwa (setidaknya beberapa) mobil Mercedes-EQ di masa depan akan memiliki frunk atau bagasi depan, yang telah menjadi ciri khas dari EV. Kurangnya kapastias dari frunk saat ini adalah suatu keanehan untuk EV dengan desain skateboard. Bagaimanapun, seharusnya ada banyak ruang yang dapat digunakan di depan, karena tidak ada mesin untuk mengisi volume kosong itu layaknya mobil dengan mesin pembakaran konvensinal.
Namun, bila kita melihat bagian kap depan dari Mercedes Benz EQS saat ini tidak bisa dibuka (bisa sih, cuma harus membuka panel dibawah kompartemen kemudi dengan baut, bukan dengan tuas atau tombol seperti mobil pada umumnya). Rasanya masih agak sulit untuk diterapkan saat ini, karena bisa saja mengubah distribusi dari bobot kendaraan secara keseluruhan. Apalagi bila harus dimuati oleh barang yang berat. Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar.
Read Next: Tidak Seperti Mercedes, BMW Akan Terus Menawarkan Mobil Entry-Level