AutonetMagz.com – Ada yang mengatakan,”Penampilan bukan yang utama, tetapi penampilan adalah yang pertama.” Maka dari itulah penting bagi sebuah merek mobil untuk punya identitas desain untuk membedakan antara satu dan yang lainnya. Elemen desain bisa macam-macam, misalnya gril tiger nose punya KIA, hoftmeister kink punya BMW atau muka dynamic shield punya Mitsubishi. Kalau Mazda? Mereka punya bahasa desain Kodo.
Dengan mengesampingkan Mazda VX-1, Mazda 5 dan Mazda 8, mobil-mobil Mazda yang sudah memakai bahasa desain ini punya tampilan yang ganteng. Untuk memastikan desain andalan Mazda berevolusi sesuai perkembangan zaman, Mazda sudah menyiapkan strategi desain berikutnya. Mereka sudah berencana untuk mempersiapkan bahasa desain baru tahun depan pada sebuah mobil produksi massal, dan ada sesuatu yang harus diubah.
Normalnya, Mazda (dan mayoritas produsen mobil lain) masih mengandalkan model tanah liat sebagai media pengerjaan desain. Belakangan ini, Mazda lebih getol dalam mengerjakan konsep desain memakai desain digital untuk menciptakan bentuk-bentuk yang rumit dan panel bodi yang punya desain lipatan, pahatan atau tarikan garis yang tak lazim, yang kadang perlu skill tinggi kalau mau mencoba membuatnya di model tanah liat.
Takahiro Matsui, ahli desain kreatif Mazda berkata kepada Automotive News kalau metode desain digital dengan komputer memang akan bersaing dengann metode desain tradisional dengan tanah liat. Namun, keduanya harus selaras demi menciptakan mobil yang desainnya pantas diapresiasi. “Ini adalah awal dari kolaborasi dan persaingan. Kami harus bekerja sama tetapi juga bersaing melawan satu sama lain,”kata Matsui.
Hasil perdana kolaborasi metode digital dan tradisional ini adalah konsep Mazda Vision Coupe, yang diluncurkan di Tokyo Motor Show bulan Oktober 2017. Para desiner Mazda menghabiskan dua tahun dalam membuat konsep ini, dan sebagian besar waktu mereka habis untuk mendesain permukaan bodi yang mengalir yang menawarkan pantulan cahaya yang kompleks di bodi dan membangkitkan emosi.
Matsui sendiri mengakui kalau pekerjaan itu tidaklah sepele. Bahkan, Mazda sering kali mengutak-atik radius kurva panel bodi konsep itu, meski hanya selisih 0,01 mm untuk menciptakan tampilan yang sempurna di mata mereka. “Kami harus mengontrol permukaan bodi seteliti mungkin untuk mendapatkan tampilan yang kami inginkan. Proses ini membutuhkan banyak waktu dan energi,” katanya. Siapa bilang ngedesain mobil gampang?
Meskipun Mazda akan menggunakan teknologi digital lebih intens untuk membantu menciptakan model baru yang lebih bergairah dari sebelumnya, Matsui masih percaya desain tradisional dengan model tanah liat lebih unggul dan akan tetap penting dalam memajukan Mazda. “Saya masih berpikir tanah liat lebih baik. Jika kita bisa menggabungkannya dengan model digital, maka mungkin kita bisa menang, ”katanya.
Salah satu model produksi Mazda pertama yang menampilkan bahasa desain terbaru perusahaan adalah Mazda 3 baru, yang akan meminjam banyak inspirasi desain dari mobil konsep Mazda Kai Inspiration Concept. Mazda 3 baru sendiri sedang dalam perjalanan menuju peluncuran di Amerika Utara nanti, dan semuanya hanya dalam hitungan bulan. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Piaggio Indonesia Resmi Rilis Vespa Sprint Carbon