AutonetMagz.com – Dalam memiliki mobil listrik, tentunya ada berbagai perlakuan yang berbeda dengan mobil bermesin konvensional. Irwin Tristanto selaku General Manager Engineering Management Divison PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengguna mobil listrik. Seperti merencanakan perjalanan dengan menghitung apakah persentase baterai mobil cukup dengan jarak yang akan ditempuh?
Pentingnya Alokasi Waktu
Misalnya mengenai alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya, karena hal ini bisa menambah waktu perjalanan yang signifikan “Andaikata traveling, ke SPBU ngisi cuma dua menit tiga menit, selesai. Kalau BEV kan harus charging artinya ada yang harus di-sarcrifice waktunya customer. Nah memang behavior itu yang memang perlu disesuaikan.” ujarnya saat ditemui di xEV Center, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (22/01) kemarin.
Kemudian, beliau juga menambahkan “Harus sudah lebih ter-planning mau ke mana. Dia bisa mengestimasi km tersisa berapa kan ada informasinya (dari MID). Misalnya akan menempuh 100-200 km, baterai cukup enggak, artinya perlu di-charge. Amannya sampai rumah di-charge, itu pun kalau cukup dan di rumah ada charging,” Idealnya, untuk bisa mengisi daya di rumah setidaknya diperlukan daya minimal 3000 VA agar tidak jepret.
Perhatikan Etika Berkendara
Selain itu, dalam kesempatan yang sama behaviour mengenai pentingnya perilaku berkendara dengan mobil listrik juga disampaikan oleh Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam. Beliau menuturkan tentang pentingnya perilaku berkendara yang aman. “Khusus untuk mobil listrik ini behavior harus berubah. Safety behavior juga harus lebih baik. Bicara mobil listrik bukan hanya mengenai nikelnya, mobilnya, tetapi harus berbicara mengenai orangnya,”
Hal ini penting mengingat beberapa mobil listrik memiliki kurva torsi yang instan. Beberapa dari kita mungkin belum terbiasa sehingga dapat berpotensi membahayakan sekitar. Hal itu karena Mobil listrik tidak memiliki rasio gear pada transmisi, sehingga dapat langsung berlari kencang dalam satu injakan. Perlu pembiasaan untuk bisa membawanya secara smooth (tidak ndut-ndutan) agar penumpang juga nyaman. Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Jangan Sampai Salah, Ini Faktor Bagus Tidaknya Sebuah Kaca Film!
