AutonetMagz.com – Pada video review Porsche 718 Boxster S, saya mendemonstrasikan bagaimana cara memakai fitur launch control. Sebelumnya, apa sih launch control itu? Launch control adalah fitur yang disematkan pada mobil supaya mobil bisa melakukan start sempurna dengan figur akselerasi terbaik dan semua tenaga tersalurkan seefisien mungkin, utamanya dipakai saat drag race atau sirkuit. Yang terlibat di sini adalah transmisi, kopling, rem, ECU, ABS, traction control dan beberapa peranti elektronik lainnya.
Untuk di Porsche 718 Boxster S, cara memakainya cukup mudah. Masuk ke D, injak rem dengan kaki kiri, injak gas penuh dengan kaki kanan sambil tetap menginjak rem. Nah, putaran mesin akan langsung naik sampai batas tertentu, dan saat dirasa sudah cukup, kamu boleh melepas pedal rem. Mobil akan langsung menempelkan punggungmu ke jok, dan akselerasi 0-100 km/jam dalam 4 detikan bisa kamu raih dengan sempurna. Oh ya, launch control hanya bisa dipakai di mode Sport Plus.
Bagaimana cara kerjanya? Semua sudah diatur di dalam ECU mobil, dan dalam kasus ini, ECU milik Porsche 718 Boxster S. Saat sudah masuk mode sport plus, transmisi di D dan kaki kita menginjak rem, trigger untuk mengaktifkan launch control sudah siap untuk aktif saat dibutuhkan. Bersamaan dengan itu, sensor trigger launch control sudah meminta kopling untuk masuk dan siap meluncurkan mobil.
Nah, karena trigger ini aktif, saat kita menginjak gas dalam posisi transmisi masuk di D dan kita menginjak rem, mobil tidak akan maju, namun putaran mesin akan naik ke batas tertentu. Putaran mesin yang naik adalah momen di mana mesin akan menyiapkan torsi maksimum supaya akselerasi terbaik bisa diraih. Setelahnya, terserah kita kapan mau melepas pedal rem, dan saat kita lepas pedal rem, mobil akan meluncur dengan cepat.
Biasanya, limit putaran mesin saat launch control aktif adalah sekitar 3.500-4.500 rpm. Kenapa tidak di 2.000 rpm saja? Porsche 718 Boxster S kan punya torsi 420 Nm di bawah 2.000 rpm? Benar, tapi pertimbangannya, saat rem dilepas, putaran mesin pasti akan turun sedikit, dan putaran 2.000 rpm itu terlalu rendah. Salah-salah, saat rem dilepas, mobil tidak meluncur dengan cepat karena momentumnya kurang akibat putaran mesin turunnya terlalu bawah.
Demikian pula sebaliknya, kenapa tidak dibatasi di redline saja? Jika dibatasi di redline, dikhawatirkan mobil akan mengalami wheelspin berlebihan saat meluncur, dan berarti ada tenaga serta torsi yang terbuang, dan itu tidak bagus. Jika start dimulai dari putaran mesin sekitar 3.500-4.500 rpm, ABS dan traction control bekerja lebih ringan dalam mengurangi gejala spin, khususnya ABS yang akan mengerem sedikit roda yang spin. Prinsip ini berlaku untuk mobil FWD, RWD, maupun AWD.
Jenis transmisi yang paling pas untuk menyempurnakan fungsi launch control adalah transmisi kopling ganda. Bukan berarti transmisi lain tak bisa, bahkan Pagani Huayra dan Lamborghini Aventador yang pakai kopling tunggal pun punya launch control. Akan tetapi, karena proses ganti gigi yang super cepat, transmisi kopling ganda biasanya bisa memaksimalkan fungsi launch control.
Transmisi kopling ganda terbaik untuk launch control pun adalah yang bertipe wet clutch, karena bisa meredam panas yang dihasilkan oleh torsi yang terkumpul untuk meluncurkan mobil. Proteksi terhadap overheat bagi kopling dan transmisi pun lebih bagus, sehingga dinilai cocok untuk memaksimalkan launch control.
Tapi bukan berarti launch control banyak benefitnya. Ada kekurangan launch control, di mana ia bisa memberikan stress tambahan pada kopling dan transmisi karena torsi yang terkumpul ditahan beberapa saat dan mencegah mobil untuk maju. Maka dari itu, penggunaan launch control yang terlalu sering tidak direkomendasikan, lebih baik diselang beberapa jam antar pemakaian untuk memberi waktu bagi kopling dan transmisi untuk mendinginkan diri.
Isu inilah yang membuat beberapa pembalap drag – khususnya di Sentul – berpikir 2 kali saat mobil drag-nya mau pakai launch control. Masalah pilihan saja, mau start sempurna berkat launch control tapi transmisi dan kopling dapat stress lebih, atau mau transmisi dan kopling bebas stress ekstra namun pembalapnya harus belajar cara start mobil dari posisi diam. Sekali lagi, itu masalah pilihan saja.
Khusus untuk Porsche 718 Boxster S, Porsche Indonesia mengatakan bahwa sistem launch control-nya cukup kuat, bisa digunakan berkali-kali dalam interval yang tidak lama, masih hitungan menit. Jika launch control sedang tidak bisa dipakai, akan ada indikator peringatan di panel instrumen di layar paling kanan.
Hal lainnya, menggunakan launch control berarti mengandalkan komputer, padahal tidak ada salahnya kita belajar mengandalkan kaki kita sendiri dalam mengatur gas, rem dan kopling untuk mendapatkan launch yang bagus. Iya sih, start sempurna pakai mobil manual itu susah, tapi sekalinya berhasil, kita akan terpancing untuk lebih mendalami karakter mobil dan makin memahami sifat mobil kita masing-masing. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Perkenalkan Turangga APC 4x4, Kendaraan Lapis Baja Baru Rakitan Indonesia