Porsche Razia 200 Ribu Suku Cadang Palsu dari China

by  in  International & Porsche
Porsche Razia 200 Ribu Suku Cadang Palsu dari China
0  komentar

AutonetMagz.com – Porsche selalu bangga memaparkan statistik bahwa sekitar 70% Porsche yang pernah dibuat masih beredar di jalan, meski itu buatan sebelum tahun 2000-an. Faktor pendukungnya antara lain bisa karena pemiliknya sangat sayang dan rajin merawat mobilnya, kualitas rancang bangun Porsche yang tinggi dan dukungan suku cadang asli Porsche. Akan tetapi, tidak semua suku cadang yang ada tulisan “Porsche” itu asli dari Porsche.

Sadar bahwa merek sekaliber Porsche pun tak akan luput dari suku cadang palsu, Porsche membentuk tim khusus untuk melacak dan menyita suku cadang palsu. Ada 3 tim yang bertugas melacak barang palsu dan melenyapkannya dari peredaran. Semua barang-barang palsu yang mereka lacak biasanya berasal dari portal jual beli online macam Ebay, Amazon dan Alibaba. Ini membuat mereka agak susah melacak perusahaan apa yang memalsukan suku cadang Porsche.

Pada tahun 2018 kemarin, tim tersebut berhasil menyita lebih dari 200.000 barang palsu, termasuk 33.000 suku cadang. Total nilai semuanya kira-kira $67 juta atau sekitar 957 M Rupiah. Pengacara Porsche, Michaela Stoiber menjelaskan,”Kadang pemalsuannya sangat kentara. Harganya jauh lebih murah daripada biasanya, atau lambang Porsche yang mereka palsukan telah dibuat dengan sangat buruk.”

Stoiber menambahkan,”Terkadang kami menemukan kalau hewan di tengah logo Porsche itu diganti. Bukannya memasang siluet kuda, yang ada malah gambar domba yang berdiri dengan kaki belakangnya.” Menurut estimasi Porsche, sekitar 80 persen barang palsu ini berasal dari China, tapi ada juga yang dari Turki dan negara lain. Kalau di China, khususnya Shenzhen di mana sering ditemukan barang palsu Porsche, barang-barang itu dibuat di bengkel kecil atau bahkan hasil produksi rumahan.

Menariknya, Porsche mengatakan ada sebagian perusahaan kecil yang sanggup menghasilkan barang palsu dengan kualitas yang tidak buruk. Belum sama atau lebih bagus, tapi sudah mulai mengejar. Hmm… Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: