AutonetMagz.com – Euro NCAP, lembaga pengujian tabrak kendaraan terbaik di dunia, telah memulai pengujian tes tabrak mobil pada tahun 1997. Sejak saat itu mereka telah membuat 630 rating keamanan, menguji sekitar 1.800 kendaraan dan menghabiskan lebih dari € 160.000.000. Keberadaan mereka sangat berpengaruh terhadap industri otomotif yang lebih aman.
Dalam rangka memperingati 20 tahun eksistensi mereka dan melihat kemajuan yang telah mereka kerjakan, Euro NCAP mendemonstrasi tes tabrak dari dua compact hatchback yang terpisah waktu produksi 20 tahun yakni Rover 100 1997 dan Honda Jazz 2015.
Pada tahun 1997, Rover 100 merupakan salah satu mobil terlaris, sayangnya hanya mendapatkan 1 dari 4 bintang Euro NCAP. Sedangkan, Ford Fiesta dan VW Polo mendapatkan 3 bintang dan Fiat Punto, Nissan Micra, Opel Corsa serta Renault Clio memperoleh 2 bintang. Tidak terima dengan hasil yang mengecewakan, pabrikan Rover dan kawan – kawan menuntut karena mereka beranggapan tidak mungkin ada mobil yang dapat meraih 4 bintang, namun selang 5 bulan kemudian, Volvo S40 menjadi mobil pertama yang dapat meraih 4 bintang Euro NCAP.
Sekretaris Jenderal Euro NCAP, Michiel van Ratingen, berucap bahwa inilah kebanggaan mereka atas program Euro NCAP yang telah melakukan banyak improvement dari segi keamanan berkendara, risiko kematian, serta bahaya berkendara untuk hampir seluruh kendaraan di dunia. Adanya Euro NCAP juga memberikan panduan bagi konsumen akan pilihannya terhadap mobil yang aman dan progress selama 20 tahun ini merupakan hal yang luar biasa. Selanjutnya Euro NCAP akan membuat sistem pengenalan mobil terhadap pengendara sepeda dan diharapkan dapat terealisasi pada 2025.
Tentu saja parameter yang digunakan sekarang berbeda dengan 20 tahun yang lalu. Saat ini pengujian keselamatan sudah lebih kompleks dengan adanya 5 bintang dimana penilaian perlindungan tidak hanya dilakukan terhadap penumpang, tetapi juga pejalan kaki dan juga kemampuan mobil untuk menghindari tabrakan. Kami sangat mengapresiasi kerja dari Euro NCAP yang konsen terhadap keselamatan berkendara, semoga dalam waktu dekat tingkat pemahaman masyarakat Indonesia akan keselamatan juga meningkat dan pabrikan mobil juga tidak menyunat fitur keamanan yang sudah ada.
Read Next: Giliran BMW Me-recall Karena Airbag Takata