AutonetMagz.com – Mitsubishi Xpander dan Mitsubishi Pajero Sport adalah dua model Mitsubishi yang paling terkenal di Indonesia. Bisa dibilang, kedua mobil itulah yang mengangkat citra dan nama baik Mitsubishi di tanah air, khususnya di kalangan konsumen normal. Sebenarnya ceritanya tidak selalu seperti ini, sebab beberapa tahun yang lalu Mitsubishi itu identik dengan sedan kencang. Masih ingat Galant Paus, Galant Hiu, Dan Gan, Eterna dan Lancer?
Sebenarnya sampai sekarang pun citra sedan kencang Mitsubishi masih lestari di kalangan penggemar, namun pasar mobil baru lebih tertarik ke Xpander dan Pajero Sport. Banyak sekali mobil Mitsubishi yang kencang, tapi Mitsubishi Lancer Evolution selalu jadi yang paling terkenal. Sejak Lancer Evo resmi berhenti produksi sekitar tahun 2016, Mitsubishi lebih fokus ke mobil listrik yang ramah lingkungan. Waktu Evo stop produksi, banyak fans Mitsubishi yang menyayangkan langkah ini.
Pemegang Saham Minta Evo Baru
Ternyata bukan hanya penggemar atau konsumen yang ingin Lancer Evo baru, namun pemegang saham juga. Menarik juga, soalnya biasanya pemegang saham lebih peduli soal keuntungan daripada citra perusahaan tempat mereka menaruh investasi. Menurut Response.jp memang hal itu yang terjadi, para pemegang saham Mitsubishi meminta Mitsubishi Lancer Evolution kembali dilahirkan. Mungkin permintaan ini muncul karena nama Ralliart yang hidup lagi.
Beberapa orang mungkin masih belum sadar, tapi nama Ralliart sempat hilang dari peredaran. Sekarang, Mitsubishi menghidupkan lagi nama Ralliart untuk menyediakan aksesoris asli untuk mobil baru Mitsubishi. Itu tujuan saat ini, sementara itu CEO Mitsubishi Motor Corporation (MMC) yang bernama Takao Kato bilang Ralliart akan jadi modal mereka untuk masuk ke dunia balap lagi. Nah, terus kapan Mitsubishi mau bikin Lancer Evo lagi?
Mitsubishi Utamakan Elektrifikasi
Takao Kato pun memberi jawaban soal kelanjutan Lancer Evo.”Elektrifikasi butuh dana besar dan perusahaan ini belum cukup kuat. Tahun fiskal kemarin saja kami mengalami defisit besar dan prioritas kami adalah menyehatkan perusahaan dulu sebelum membuat mobil yang diinginkan oleh penggemar kami,” jawabnya. Singkatnya, Mitsubishi harus merajai teknologi listrik dulu, baru setelah itu mempertimbangkan kembali kehadiran Evo. Jadi untuk waktu dekat, mungkin Evo bukan prioritas.
Meski Mitsubishi kuat di Indonesia dan negara ASEAN lainnya, di negara lain Mitsubishi tidak terlalu bagus citranya. Untuk bangkit, Mitsubishi bisa memaksimalkan keahliannya di teknologi hybrid macam PHEV, mobil listrik dan tentunya kancah off-road. Setelah citra merek Mitsubishi membaik, penjualan mobil listriknya bagus dan ada lebih dari cukup dana di kantong mereka, bukan mustahil kita akan melihat kembalinya Mitsubishi Lancer Evolution di masa depan. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Sandiaga Uno Siapkan Aturan Touring Motor Di Tengah Pandemi