AutonetMagz.com – Bagi kebanyakan orang di Tanah Air kita, Jepang adalah tolok ukur yang tidak perlu dipersoalkan dalam hal mobil. Pabrikan mobil dari Negeri Matahari Terbit ini sering kali menjadi prioritas utama orang yang mencari kendaraan yang kuat, durabilitas tinggi, bisa diandalkan, dan tentu saja harga yang relatif terjangkau.
Meskipun hampir setiap mobil dari Jepang yang kita kenal kebanyakan hadir dengan mesin pembakaran internal, itu mungkin akan segera berubah. Karena adanya larangan penjualan kendaraan berbahan bakar internal yang dapat berlaku pada pertengahan 2030-an, lantas kendaraan hybrid dan electric kini membayangi Jepang.
Yap langkah tersebut sebagai tanggapan atas seruan untuk melakukan tindakan drastis dalam membalikkan efek perubahan iklim global, serta menempatkan Jepang di antara daftar negara yang terus bertambah dalam berkomitmen untuk menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar sama sekali. Salah satunya Norwegia, yang paling awal menerapkan ini dan berupaya melarang penjualan kendaraan bahan bakar fosil, baik baru maupun lama, pada tahun 2025.
Dalam sebuah laporan oleh Reuters, pengumuman tersebut sejalan dengan rencana Jepang untuk mencapai nol emisi karbon bersih pada tahun 2050, seperti yang dijanjikan oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga pada bulan Oktober. Hal ini menjadikan Jepang sebagai negara Group of Seven (G7) kedua yang menetapkan tenggat waktu penghentian penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin, setelah Inggris melarang semua mobil bertenaga pembakaran pada tahun 2030.
Dalam konferensi pers, kepala juru bicara pemerintah Katsunobu Kato mengatakan bahwa kementerian industri Jepang akan membuat rencana konkret pada akhir tahun 2020. Hal ini menempatkan pembuat mobil besar asal Jepang pada keuntungan, terutama mereka yang sudah memiliki keunggulan dalam teknologi kendaraan listrik.
Di antara negara-negara Asia, yakni Jepang, Cina, dan Korea Selatan baru-baru ini mengumumkan target untuk sepenuhnya memotong emisi karbon bersih. Kanada, Norwegia, Jerman, dan sebagian Amerika Serikat juga akan menerapkan larangan sebagian atau total, sementara Uni Eropa akan memutuskan pembatasan di masa mendatang bulan ini.
Bagaimana pendapat kalian? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Walau Pandemi, Thailand Motor Expo Tetap Digelar