AutonetMagz.com – Honda mengadakan tantangan efisiensi dengan menggunakan BR-V dari Jakarta ke Garut, tapi sedari awal, kami tidak merasakan adanya atmosfer adu irit antar mobil. Saat berkumpul di Jakarta, tidak ada jerigen bensin, tidak ada stiker segel untuk tutup bensin atau bahkan tim pencatat jumlah bensin yang disediakan. Dari Jakarta, semua bensin mobil penuh dan tidak ada slogan berbunyi adu irit, yang ada hanya stiker “The Braver Journey”.
Mulai berangkat sekitar jam 8 pagi, semua rekan media yang ikut pun hanya mengemudikan mobil secara normal. AC nyala, stereo nyala, semua hanya nyetir seperti biasa dan belum tentu menerapkan taktik efficient driving. Kalau pun ada, satu-satunya cara yang jamak dilakoni adalah memastikan indikator “ECO” nyala terus dengan cara memainkan injakan gas.
Rute Jakarta-Cikampek dengan kemacetan jahanam langsung menyapa, tapi begitu masuk Cipularang, semuanya jadi jauh lebih lancar meski rutenya menanjak. Tak masalah nanjak, yang penting tidak macet. Exit tol Cipularang ke Garut sudah dihadapkan ke rute dalam kota, dan sesampainya di Kamojang, kami masih harus menanjak ke puncak. Tanjakan yang membuat mesin Honda BR-V meraung ini cukup terjal, tapi untungnya semua mobil bisa naik tanpa kendala.
Pada akhir acara, pihak Honda Prospect Motor akhirnya buka kartu kalau sebenarnya mereka memperlombakan uji irit ini, namun sengaja tidak diberi tahu dari awal supaya kami semua mengemudi seperti biasa. Kebetulan, Honda BR-V yang dinaiki tim AutonetMagz dan 2 rekan media lain adalah juara di hasil ini, dan oh ya, penghitungan juara hanya berdasarkan angka di MID, jadi bukan metode full-to-full.
Di pos pertama di sekitar Kopo, Bandung, tim Honda mencatat mobil kami berhasil jalan dari Jakarta ke Bandung – sudah termasuk kemacetan jahanam di Cikampek – dengan hasil 14,6 km/liter di MID. Selanjutnya, dari Bandung ke Kamojang, Honda BR-V yang kami naiki tetap meraih hasil nomor satu dengan angka 12,2 km/liter di MID. Angka yang turun bisa jadi karena rute yang ditempuh adalah rute dalam kota dan tanjakan menuju Kamojang yang lumayan terjal.
Dibandingkan dengan adu irit Honda Mobilio yang bisa tembus lebih dari 20 km/liter, kami merasa tes ini lebih real karena tidak hanya diuji di tol yang relatif bebas hambatan, namun juga mencakup rute dalam kota dan tanjakan yang curam. Tidak lupa kami berharap biar mobil ini segera disegarkan, sebab rival seperti Rush dan Terios sudah jauh lebih komplit dengan harga yang relatif stabil bisa berbahaya buat BR-V. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Jadwal Rilis The Crew 2 Mundur Hingga 29 Juni 2018