AutonetMagz.com – KIA Sportage sudah tidak perlu perkenalan khusus lagi, apalagi sejak desain KIA berubah total menjadi bernuansa Eropa. KIA Sportage terbaru kini tampil seperti Porsche Macan yang habis makan kim chi, dan bakal jadi pilihan menarik bagi mereka yang kesengsem Porsche Macan tapi kredit pancinya belum lunas. Biasanya mobil-mobil KIA adalah mobil global, tapi nampaknya pasar China tidak berminat sama sekali dengan Sportage baru.
Untuk itulah, KIA membuat KIA Sportage yang khusus buat pasar China dengan sosok yang amat sangat berbeda. Jika Sportage global adalah crossover metrosexual dengan detailing cantik, Sportage China malah cenderung kotak-kotak seperti SUV jadul, minim kesan cantik dan lebih berusaha tampil gagah dengan garis desain yang lurus, mengotak dan tegas. Desain boleh baru, tapi ternyata mobil ini dibuat di atas pondasi yang sudah tua.
KIA Sportage China ini memakai basis Hyundai ix35 lama, atau kita kenal sebagai Hyundai Tucson generasi sebelumnya. Jujur saja, kalau dari penampilan kami masih lebih suka Sportage global yang kita juga dapat di sini dibanding Sportage China. Yah, biarpun desainnya tidak wah, tapi setidaknya Sportage China pakai mesin kecil turbo dan transmisi kopling ganda terbaru buatan Hyundai-KIA kan? Maaf ya, tidak ada spek seperti itu.
KIA Sportage China lebih memilih untuk mempertahankan mesin 2.000 cc 4 silinder non-turbo jadulnya, termasuk transmisi manual dan otomatis lamanya yang sama-sama 6 percepatan. FYI, KIA Sportage lama di China dijual seharga 144.800 Yuan hingga 189.800 Yuan (312,97 juta Rupiah hingga 410,24 juta Rupiah), dan Sportage baru di sana konon harganya takkan jauh dari kisaran tersebut. Sayang, tidak ada foto interiornya.
Menurut Carnewschina, KIA (dan Hyundai) akan sedikit keteteran jika Sportage dijual dengan kondisi begini. Mereka berkata kalau merek-merek China sekarang punya mobil di kelas yang sama dengan Sportage dengan desain baru yang berani, layar sentuh besar, sasis baru dan mesin turbo. Mungkin status KIA dan Hyundai yang terhitung merek global tidak membantu banyak dalam bersaing di China. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: McLaren Ingin Turunkan Senna ke Ajang Balap