AutonetMagz.com – Beberapa tahun terakhir, pabrikan otomotif mainstream asal Jepang seperti Toyota nampak masih malu-malu dalam memaksimalkan kapasitas mereka ke arah BEV. Toyota nampak lebih fokus pada segmen hybrid maupun hydrogen FC. Namun, dengan nahkoda baru di bawah tangan Koji Sato, kini Toyota ingin gaspol untuk mengejar ketertinggalan produksi BEV dari Tesla maupun BYD. Lantas, bagaimana caranya? Yuk kita bahas.
Toyota Ingin Produksi 600 Ribu EV di 2025
Sebuah laporan yang bersumber dari Nikkei Asia menyebutkan bahwa Toyota kini ingin meningkatkan produksi EV mereka hingga 3 kali lipat pada akhir tahun 2025. Artinya, mereka ingin mencapai angka 600.000 unit untuk produksi EV. Angka tersebut termasuk krusial, karena Toyota akan bersaing ketat dengan pemain kuat di segmen EV seperti Tesla dan juga BYD. Dan sumber pun menyebutkan bahwa Toyota juga telah mewanti-wanti para supplier mereka untuk juga meningkatkan produksi komponen. Langkah yang cukup berani dari Toyota.
Sebagai gambaran, di tahun 2022 silam, Toyota hanya menjual sekitar 24.000 unit EV. Sedangkan di tahun 2023 ini, mereka berharap bisa memproduksi sekitar 150.000 unit EV, diikuti 190.000 unit di tahun 2024 mendatang. Artinya, kalau target 600.000 unit di 2025, maka lompatannya sangat masif. Walaupun begitu, sebenarnya rencana ini masuk cukup align dengan target yang dicanangkan oleh CEO baru Toyota, Koji Sato, pada bulan April silam. Mereka menargetkan penjualan 1,5 juta EV dari Toyota dan Lexus di 2026, dan 3,5 juta unit di 2030 mendatang.
Toyota & BEV : Dulu Benci, Sekarang Cinta
Membahas mengenai Toyota dan BEV, sebenarnya ada hubungan yang cukup complicated diantara keduanya. Jika kita melihat saat ini Toyota ingin mengejar penjualan dan produksi BEV, maka beda ceritanya dengan beberapa tahun terakhir. Bekas CEO Toyota yang kini menduduki posisi chairman yaitu Akio Toyoda memiliki pendekatan yang berbeda. Beliau percaya bahwa ada pendekatan yang berbeda yang harus diambil oleh Toyota, termasuk diantaranya mengembangkan segmen hybrid yang dinilai bisa memberikan dampak yang lebih baik pada segmen elektrifikasi.
Saat tongkat estafet berpindah ke tangan Koji Sato, maka Toyota pun langsung merubah haluan mereka. Toyota meluncurkan rencana akselerasi EV walaupun konsep multiple patchway tetap berjalan dan memberikan opsi bagi konsumen. Sebuah campaign marketing bernama “Electrified Diverside” pun dibuat untuk menunjukkan keberagaman opsi EV dari Toyota. Apakah Toyota mampu meraih target tersebut? Kita tunggu saja. Tidak mudah memang, namun bukannya tidak mungkin. Apalagi bagi pabrikan sekelas Toyota.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan??
Read Next: MG Siap Pasarkan Cyberster di China Dalam Waktu Dekat!