AutonetMagz.com – Kabar mengenai diretasnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) nampaknya makin membuka mata publik bahwa peretasan bisa terjadi di mana saja. Dan kali ini kami punya kabar kurang menyenangkan bagi kalian pengguna Hyundai IONIQ 5 ataupun KIA EV6. Karena mobil-mobil tersebut kabarnya rentan untuk diretas oleh hacker dengan menggunakan sebuah alat yang sangat diluar nurul. Alat tersebut adalah Nintendo Gameboy.
Kasus Kehilangan Mobil Hyundai & KIA
Jadi, laporan mengenai hilangnya Hyundai IONIQ 5 dan KIA EV6 mulai bermunculan sejak akhir tahun 2023 kemarin. Dimana para pengguna baru sadar mobil mereka dicuri saat mengecek aplikasi mobil mereka di smartphone. Biasanya status kendaraan adalah unlocked dan tiba-tiba tidak dapat dilacak via aplikasi bawaan pabrik. Lantas, bagaimana bisa Gameboy menjadi alat untuk meretas? Sebenarnya, bukan salah Gameboy melainkan salah dari emulator yang digunakan untuk peretasan. Nah, emulator ini sendiri merupakan sekumpulan perangkat keras transmisi radio yang dikemas menyerupai Gameboy.
Sebenarnya, modus ini bukanlah modus baru, dan alat ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Bahkan alat ini diperjual belikan lho. Nah, dalam emulator tersebut, ada sejumlah list kendaraan yang bisa kompatibel dengan emulator tersebut. Dan salah satu yang paling kentara adalah kendaraan-kendaraan dari Hyundai Motor Group. Alhasil, kondisi ini membuat mobil-mobil dari Hyundai dan KIA langsung jadi sasaran yang empuk untuk para peretas ini. Lantas, bagaimana cara kerja dari emulator ini? Bagaimana bisa mereka melakukan peretasan pada mobil-mobil ini?
Cara Kerja Peretas Lewat Emulator
Sebenarnya, caranya relatif mudah walaupun tricky. Emulator hanya perlu berkomunikasi dengan mobil saat mobil aktif lewat handshake protocol antara mobil dengan kunci asilnya. Selama komunikasi itu, emulator bertugas mengelabuhi mobil lewat algoritma tertentu yang membuat mobil mengira bahwa emulator tersebut adalah kunci asli dari mobil. Pada umumnya, hanya perlu hitungan detik hingga proses selesai. Namun, jikalau proses berjalan lebih lama, peretas tinggal menyembungikan emulator tersebut dan menunggu hingga ada notifikasi getar yang menyatakan proses sudah selesai.
Mudah kan? Dan itulah bahayanya. Semakin canggih teknologi maka tantangan yang kita hadapi juga akan mengalami eskalasi. Dan kami berharap hal serupa tidak akan terjadi pada pengguna Hyundai IONIQ 5 dan KIA EV6 yang ada di Indonesia.
Read Next: Studi : Merk China Akan Dominasi Sepertiga Pasar Global di 2030