AutonetMagz.com – Beberapa bulan yang lalu, Honda kepergok tengah mendaftarkan paten desain mobil sport baru yang digadang-gadang bakal jadi NSX Junior. Tidak hanya itu, ada nama “ZSX” yang dipatenkan Honda juga. Apa ini calon mobil baru Honda? Ya, tapi bukan mobil nyata. Inilah realisasi virtual paten-paten tersebut, namanya Honda Sports Vision Gran Turismo. Yah, tadinya dikira bakal jadi mobil sungguhan, ternyata mobil VGT toh.
Pendekatan yang diambil Honda sedikit konservatif dibandingkan mobil Vision Gran Turismo lainnya. Jika mobil-mobil Vision Gran Turismo lain mengambil tema mobil konsep atau mobil balap Le Mans, Honda memilih jalur konvensional. Ya, memang desain mobil sport ini sangar, tapi tidak terlihat susah atau mustahil untuk langsung dijadikan ke dunia nyata. Selain Honda, BMW Vision Gran Turismo juga termasuk mobil yang tidak susah untuk direalisasikan.
Saat mendesainnya, Honda memutuskan proyek ini untuk dikerjakan seorang desainer dari Los Angeles, dikerjakan di studio desain di California dan perancangan finalnya dilakukan di Jepang. Meski ini mobil digital, Honda Sports Vision Gran Turismo sudah dibuatkan model asli dengan ukuran 1:1-nya untuk dites di terowongan angin sungguhan, bukan simulator belaka. Mayoritas konstruksinya mengandalkan carbon fiber.
Menurut informasi dari Honda, bobot Honda Sports Vision Gran Turismo ini hanya sekitar 991 kg-an. Benarkah? Tidak tahu, itu kan mobil virtual, memangnya bagaimana cara menimbang mobil di GT Sport? Formatnya adalah mid-engine 2 seater coupe dengan mesin (mungkin) 2.000 cc 4 silinder turbo yang sanggup menghasilkan 400 hp dan dikawinkan dengan girboks 8 percepatan. Oh ya, girboksnya kopling ganda.
Mobil ini sama sekali tidak ekstrim atau radikal seperti LM55, LF-LC Vision Gran Turismo, Viziv Vision Gran Turismo atau Hyundai N VGT, namun ya itu, ia cenderung konvensional dan realistis seperti BMW Vision Gran Turismo. Menarik untuk melihat mobil ini beraksi di GT Sport, namun lebih menarik lagi kalau Honda berani memproduksinya untuk dijual. Bukan sebagai penerus S2000 atau Integra memang, karena formatnya beda jauh. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar
Read Next: Audi Ingin Ubah Energi Terbarukan Menjadi Diesel Sintetik
