AutonetMagz.com – Masalah safety dalam berkendara memang menjadi hal yang paling penting, oleh karenanya, banyak pengguna kendaraan mulai sadar akan pentingnya perangkat keamanan dan keselamatan di kendaraan mereka. Salah satunya adalah GPS Tracker yang fungsinya untuk melacak posisi kendaraan kita menggunakan teknologi GPS. Nah, maraknya curanmor dan juga makin bertambahnya kesadaran konsumen akan pentingnya GPS Tracker membuat SUPERSPRING sebagai produsen GPS Tracker lokal pun percaya diri. Bahkan, mereka optimis omset mereka bisa naik 350% di tahun 2022 ini. Yuk kita bahas lebih lanjut.
Modal Berharga dari Tahun 2021
Sikap optimis yang digaungkan oleh SUPERSPRING sebenarnya memiliki beberapa dasar yang kuat. Kalau kita kembali ke tahun 2021 kemarin, Pemerintah Indonesia memberikan insentif berupa relaksasi PPnBM yang membuat penjualan mobil meningkat cukup signifikan. Peningkatan tersebut juga berpengaruh pada penjualan GPS Tracker, termasuk buatan SUPERSPRING. Apalagi dengan semakin banyaknya konsumen retail yang paham pentingnya Alat Pelacak Kendaraan ini, tentunya ini menjadi sebuah momentum yang bisa dimanfaatkan sejak masa pandemi Covid19 bermula di Indonesia. Pada masa pandemi memasuki Indonesia di Q1 2020, penjualan kendaraan terpengaruh, tetapi untuk penjualan GPS Tracker pada B2B atau ke Perusahaan Corporate tidak terlalu terdampak. Namun, yang agak melandai adalah penjualan GPS Tracker untuk konsumen retail. Nah, dengan adanya relaksasi PPnBM dan peningkatan penjualan mobil, maka penjualan DPS Tracker pun ikut terangkat.
Selain itu, SUPERSPRING juga telah mengambil beberapa keputusan penting selama tahun 2021 kemarin. Antara lain adalah memindahkan lokasi Head Office dari sebuah Ruko di area Gunung Sahari Mangga Dua ke sebuah Gedung bernama SUPERSPRING Building yang terletak di Jalan Cideng Timur no. 81, Jakarta Pusat yang lebih strategis. Yap, kita semua tahu bahwa posisi menentukan prestasi, dan SUPERSPRING-pun memaknai hal ini dengan head office baru yang lebih baik. “Kami memindahkan lokasi Kantor Pusat ke daerah yang lebih strategis dan bangunan yang jauh lebih luas, karena saat ini merupakan saat yang tepat untuk penetrasi pasar lebih kuat lagi. Hal ini sejalan dengan target kenaikan omset penjualan sebesar 350%” ujar Arianto Furiady, CEO PT. SUPER SPRING. SUPERSPRING Building ini selain menjadi pusat penjualan, juga merupakan pusat layanan purna jual dengan adanya call center dan kantor yang buka 24 jam. Iya, 24 jam alias tidak tutup. Sehingga, jika konsumen membutuhkan bantuan monitoring kendaraannya pada dini hari ,maka mereka tidak perlu khawatir dengan adanya layanan ini. Selain itu, lokasi kantor baru yang lebih strategis, semakin mendekatkan SUPERSPRING konsumen mereka.
Yakin Omset Meningkat Signifikan
“Kami juga mulai menaikkan promosi dan branding lebih kuat lagi, karena kami yakin walau persaingan semakin sengit, tetapi kami tetap yakin bisa menaikkan omset karena memiliki merek yang sudah sangat dikenal di Masyarakat” tambah Arianto. Selian itu, SUPERSPRING juga telah melakukan penyegaran pada aplikasi mobile mereka yang digunakan oleh konsumen. “Untuk menyegarkan Aplikasi, kami fokus pada Monitoring Pelacakan Kendaraan dan membuat automation pada aplikasi yang memudahkan konsumen melakukan monitoring kendaraan dan juga transaksi perpanjangan layanan. Ditambah tampilan yang lebih fresh, modern, dan simplicity pada Aplikasi kami yang bernama GPS.id, dengan begini kami yakin pertambahan omset sebanyak 350% bisa dikejar pada 2022 ini” tutup Arianto. Dengan sejumlah modal penting ini, SUPERSPRING percaya diri dengan tahun 2022, dan target 350% sendiri nampaknya memang masih sangat mungkin untuk tercapai. Semoga angka tersebut bisa tercapai, bahkan lebih baik lagi.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Sempat Naik, Harga Wuling Baru Turun Lagi Awal 2022!