GAIKINDO Revisi Target Tahunan, Tak Himbau Stop Produksi

by  in  Berita & Nasional
GAIKINDO Revisi Target Tahunan, Tak Himbau Stop Produksi
0  komentar

AutonetMagz.com – Perkembangan penyebaran Covid-19 atau Virus Corona memang membuat banyak pihak menjadi lebih waspada. Beberapa kebijakan pun akhirnya dibuat, seperti work from home maupun social distancing. Nah, lantas bagaimana dengan industri otomotif di Indonesia? Selain penundaan beberapa event otomotif, lantas apa lagi dampak Covid-19 pada sektor otomotif? GAIKINDO pun buka suara, dan salah satu dampak pertama adalah revisi target tahunan penjualan kendaraan di Indonesia.

Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi

Mengutip informasi via CNN Indonesia, Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi menyebutkan pada sumber bahwa pihaknya dipastikan akan melakukan revisi pada target tahunan penjualan otomotif di tahun 2020 ini. Efek yang cukup besar pada penjualan kendaraan ditengarai menjadi alasan utama revisi target tersebut. FYI, sebelumnya pihak GAIKINDO sempat menyatakan bahwa target tahunan penjualan otomotif di tahun 2020 ini ada di angka 1,05 juta unit, atau naik sedikit dibandingkan hasil penjualan di tahun 2019 silam yang mencapai 1,03 juta Unit, walaupun sebenarnya pasar otootif di tahun lalu juga agak lesu.

Pasar Indonesia sendiri memang menjadi salah satu pasar otomotif yang selalu menorehkan hasil cukup baik, yaitu diatas 1 juta unit sejak 2012 silam. Tentunya pihak GAIKINDO ingin terus menjaga prestasi mereka ini, walaupun memang kondisi yang ada saat ini tidak baik. Dalam 2 bulan pertama tahun 2020 ini, pihak GAIKINDO mencatat bahwa penjualan otomotif di bawah naungannya mampu mencapai 80.424 unit di bulan Januari dan 79.572 unit di bulan Februari. Angak tersebut malah turun dibandingkan dengan capaian di dua bulan pertama tahun 2019 silam. Tentunya kondisi ini menjadi fokus dari GAIKINDO.

Beberapa pabrikan di negara – negara yang juga terkena dampak Covid-19 juga sudah mengambil kebijakan untuk menutup pabrik, namun di Indonesia sendiri belum. GAIKINDO juga menyatakan bahwa tidak ada himbauan khusus untuk menutup pabrik, sehingga semua kembali ke kebijakan pabrikan masing – masing apakah akan menghentikan produksi sementara atau tidak. Pabrik otomotif sendiri memang menjadi salah satu lokasi yang berpeluang besar menyebarkan virus Covid-19 karena setiap fasilitas perakitan dihuni oleh banyak pekerja. Oleh karenanya, kita pantau saja beberapa waktu ke depan, apakah setiap APM akan menerapkan kebijakan menutup pabrik atau tidak.

Jadi, apa tanggapan kalian, kawan?

Read Prev:
Read Next: