AutonetMagz.com – Fuji Heavy Industries selaku induk Subaru sebenarnya adalah perusahaan yang bergerak di banyak bidang. Mungkin penggemar otomotif tahu soal mobil-mobil Subaru, tapi sebenarnya Subaru juga membuat banyak produk lain selain mobil bermesin boxer dan AWD. Tahukah kamu bahwa dulu Subaru juga membuat pesawat? Atau tahukah kamu kalau Subaru juga membuat genset seperti Honda dan Suzuki?
Ya, Subaru punya banyak bisnis lain yang berkaitan dengan mesin dan industri. Subaru memproduksi generator, mesin multi guna, berbagai jenis pompa, mesin mobil salju, serta peralatan untuk pertanian, kehutanan, dan konstruksi. Meski membuat banyak hal, skala perusahaan Subaru masih kalah dibanding pesaingnya seperti Mitsubishi Corporation. Ingat, Mitsubishi adalah salah satu perusahaan Jepang kelas kakap yang membuat FHI kelihatan seperti kelas teri.
Meski demikian, Subaru boleh berbangga dengan divisi produksi mobilnya. Subaru untung besar belakangan ini dengan menjual mobil, sehingga mereka rela mengganti nama Fuji Heavy Industries menjadi Subaru Corporation dan sudah berlaku sekarang. Lalu, gerakan berikutnya apa? Secara mengejutkan, Subaru memutuskan untuk menghentikan produksi alat industri yang telah menyokong mereka selama 60 tahun lebih.
Alasannya adalah karena Subaru ingin fokus membuat dan menjual mobil, sehingga berhenti membuat alat industri dinilai sebagai strategi yang pas. “Dengan memusatkan sumber daya manajemen pada bisnis otomotif inti Subaru, kami akan memperkuat struktur bisnisnya dengan tujuan meningkatkan merek Subaru secara substansial dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang lebih besar lagi,” jelas Subaru dalam sebuah siaran yang dirilis secara online.
Kenapa harus berhenti segala? Merek seperti Honda dan Mitsubishi masih bisa bikin alat industri dan mobil secara bersamaan kok. Alasannya ya itu tadi, Subaru tidaklah sebesar mereka berdua. Pasar Subaru di Amerika Serikat memang lagi bagus-bagusnya, namun kekuatan industri mereka di sana masih kalah dibanding Honda misalnya.
Urusan perawatan, suku cadang dan layanan purna jual, ada perusahaan bernama Industrial Products Co. yang siap mengurus itu semua pasca Subaru benar-benar stop dari segmen industri. Nah, dengan fokus kepada divisi mobil, Subaru sepertinya bakal gaspol dalam hal memproduksi dan menjual mobil, khususnya setelah pabrik Subaru dipastikan akan berada di Thailand. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Nissan Serena C27 Nismo : Cepatlah Datang Kesini