AutonetMagz.com – Setelah kami kemarin sempat memberitakan tentang Perodua Axia yang akan menjadi kembaran Agya-Ayla di Malaysia, kali ini bersama dengan teman kami dari Paultan, kami berkesempatan melakukan impresi pertama kami terhadap mobil EEV (Energy Efficient Vehicle) atau LCGC-nya Malaysia. Yuk kita kupas habis Pak Cik Axia ini.
Eksterior Perodua Axia
Dari segi eksterior, meski telah mendapatkan ubahan bentuk bumper yang cukup signifikan, tak sulit untuk mengenali bentuk Agya-Ayla pada mobil yang aslinya ditempatkan sebagai pengganti Perodua Viva ini. Axia memiliki dua muka, yaitu tampilan pada mobil berwarna hijau yang mewakili varian E dan G, lalu mobil warna kuning yang mewakili tipe SE dan Advance.
Pada tipe E dan G, tampilan muka mobil ini memiliki kesamaan dengan Toyota Agya, terutama pada gril depan yang desainnya sama persis. Bedanya, Axia tidak dilengkapi bilah chrome seperti halnya Agya. Selain itu, bentuk air dam Axia adalah trapesium yang lebih besar di bagian atasnya, terbalik dengan Agya yang lebih besar di bawahnya, demikian juga dengan Housing foglamp yang memiliki desain baru bila dibandingkan dengan Agya. Desain pelek 8-spokenya juga menjadi pembeda dengan Agya-Ayla yang hanya 6-spoke, namun untuk tipe E, dia hanya dilengkapi pelek kaleng tanpa dop.
Sementara itu dari belakang, hanya ada perbedaan kecil di sektor lampu rem dan desain bumper belakang. Axia telah menerapkan lampu belakang desain baru dengan deretan LED, lalu bumper belakangnya juga mendapatkan aksen hitam yang sepertinya akan menjadi rumah foglamp belakang yang bisa dibeli secara terpisah, sementara sensor parkir belakang telah menjadi standar untuk tipe G.
Puas membahas tampilan versi E dan G, mari kita lihat versi SE dan Advance yang tampilannya jauh lebih garang. Bumper dengan air dam raksasa dan desain foglamp baru benar-benar membuat mobil ini tampil sangar untuk sebuah city car, bahkan dibanding Daihatsu Ayla sekalipun yang sama-sama memiliki air dam besar. Belum lagi tatapan headlamp projector yang tajam dan bilah chrome di bagian atas air dam, berikut kehadiran sensor parkir depan-belakang yang sepertinya sudah mengindikasikan kelengkapan fitur yang dibawanya.
Desain belakang Axia SE dan Advance juga memiliki perbedaan sedikit dibanding tipe E dan G. Meski tetap menggunakan lampu LED di stoplamp-nya, mika berwarna putih membuatnya tampil lebih clean. Pelek pada dua varian termahal ini pun desainnya lebih cantik daripada dua varian di bawahnya, yaitu 10-spoke dengan palang yang agak tebal. Oh ya, kedua tipe termahal ini juga telah dilengkapi security window tint sebagai standar.
Yang kami sukai, Perodua berani mengenalkan mobil ini dengan warna-warna terang nan mencolok seperti hijau dan kuning yang memang terlihat cocok untuk mobil-mobil seperti Axia ini, membuatnya tampil lebih menggemaskan dan mampu menarik perhatian siapapun. Coba saja bila di jalanan Indonesia yang mayoritas warna mobilnya adalah hitam, putih atau silver, lalu muncul mobil dengan warna terang seperti ini, otomatis mata kita akan langsung melihatnya bukan? Yang jelas, Perodua berhasil membuat Axia tampil lebih atraktif melalui warna dan desainnya, terutama untuk varian termahalnya.
Interior Perodua Axia
Masuk ke dalam kabinnya, masih kental sekali nuansa Agya-Ayla di dalam kabin Axia karena desain yang mirip, bedanya hanya di desain center cluster dan desain setirnya. Berita baiknya, Perodua lebih berbaik hati untuk menyematkan fitur pendukung kenyamanan yang beberapa diantaranya absen di Agya-Ayla lokal, seperti pengatur ventilasi udara, selektor sumber udara, tombol AC dan defogger untuk Axia tipe G, berbeda dengan Agya-Ayla yang hanya memiliki tombol pengatur suhu dan kecepatan AC.
Di varian teratas, yaitu tipe SE dan Advance, kelengkapan yang dibenamkan lebih komplit lagi, sebab kita mendapatkan jok semi bucket, audio yang mensupport CD, MP3 dan bluetooth, aksen silver pada center cluster, aksen chrome pada tuas transmisi dan rem tangan serta door trim berbahan fabric. Bila kita memiliki varian Advance yang notabene adalah varian termahal Axia, kita mendapat kelengkapan ekstra berupa head unit touchscreen dan lapisan kulit yang menyelimuti jok dan lingkar setir. Urusan keselamatan, Axia telah dilengkapi rem dengan ABS, EBD + BA, Seat Belt Warning Buzzer, Imobillizer, Remote Alarm, dan dual airbag.
Kabin belakang Axia sendiri tak ubahnya Agya-Ayla, dengan space headroom dan legroom yang masih acceptable untuk ukuran mobil kecil. Pada foto, kita menemukan jok dengan headrest yang hanya setinggi leher orang dewasa saja. Headrest yang lebih tinggi dan dapat diatur baru hadir di varian SE dan Advance. Masih banyak fitur-fitur yang mampu membuat pemilik Agya-Ayla lokal iri hati, seperti jok ISOFIX, jok pengemudi dengan height adjuster dan electric retractable mirror.
Bagasinya pun masih sama dengan Agya-Ayla. Dengan kapasitas 260 liter, bagasinya mampu menelan 4 travel bag sekaligus dengan mudah dan tidak harus membuat pemiliknya kesusahan menutup pintu bagasi. Ingin ruang bagasi lebih? Jok belakang bisa dilipat untuk tujuan itu, meski hasil pelipatannya tidak menciptakan ruang bagasi yang rata lantai, namun sudah lebih dari cukup untuk mobil sekelas Axia.
Mesin Perodua Axia
Nah, ketika berbicara mesin, sejatinya mesin yang digunakan Agya-Ayla di Indonesia pun juga digunakan oleh Axia. Berbahan aluminium, mesin 1.000 cc 3 silinder berkode 1KR-DE2 ini memliki output 66 HP dan 90 Nm. Meski tidak signifikan, hasilnya tetap lebih besar dari Agya-Ayla yang hanya 65 HP dan 87 Nm. Perodua mengklaim, konsumsi BBM terbaik ada di angka 21,6 kilometer per liter saat mode ECO diaktifkan.
Yang bisa membuat Agya-Ayla terlihat kuno dibanding Axia adalah standar emisi yang dianut Axia. Semua model Axia sudah siap untuk memenuhi standar emisi Euro IV, berkat teknologi katup variabel DVVT dan kualitas bahan bakar yang sangat baik. Sementara di Indonesia, kita masih berkutat dengan standar emisi Euro II jaman prasejarah dan bahan bakar dengan kualitas rendah bila dibandingkan dengan negara tetangga.
Kesimpulan
Dengan harga 155,5 juta Rupiah bila dikurskan, mungkin harga Axia lebih tinggi dibandingkan Agya-Alya, namun ingatlah, dengan segala perubahan yang membuat mobil ini bisa menjadi lebih baik, terutama di sektor fitur dan standar emisi mesin, selisih harga tersebut seolah tak berarti lagi. Nah, apakah anda tertarik dengan Agya-Ayla versi negeri tetangga ini? Siapa tahu tiba-tiba terbesit di pikiran anda untuk mengupgrade tampilan Agya-Ayla anda untuk menjadi Axia wannabe dengan sejumlah modifikasi di bagian eksterior. Sampaikan komentar anda mengenai Perodua Axia di bawah ini!
Read Next: Mercedes-Benz Hadirkan Sasis Bus Terpanjang di IIMS 2014