First Impression Review Mazda 3 Hatchback 2019

by  in  International & Mazda & Mobil Baru
First Impression Review Mazda 3 Hatchback 2019
0  komentar

AutonetMagz.com – Tanggal 15 Juni 2019 kemarin, PT. Eurokars Mazda Indonesia (EMI) selaku distributor utama mobil Mazda di Indonesia memberikan kesempatan kepada AutonetMagz untuk mencoba mobil pertama dari 7th Generation Product Line-up mereka, yang konon katanya akan membawa merek Mazda ke wilayah mobil-mobil premium. Mobil pertama yang kita akan bahas ini adalah All New Mazda 3 2019, salah satu best-seller Mazda di dunia.

First drive dan sesi preview kali ini dilakukan kembali di sirkuit uji coba Mazda di Mine, perfektur Fukuoka, Jepang. Pada generasi teranyar ini, impresi pertama ketika kami melihat generasi terbaru ini adalah “Wow”. Akan kami jelaskan mengapa, dan kami akan menyusun artikel first drive di sirkuit Mine sesaat lagi. Sekarang, mari kita simak first impression review Mazda 3 hatchback 2019.

Eksterior

Seperti sebelumnya, Mazda 3 tersedia dalam dua jenis bodi, hatchback yang didesain lebih sporty dan dinamis serta sedan yang terlihat kalem, elegan dan lebih dewasa biarpun sama-sama terlihat sporty. Kita akan bahas dulu versi hatchback karena ia lebih mencolok secara penampilan. Untuk model hatchback, bumper depan terlihat lebih clean, dengan air dam di bagian tengah. Gril Mazda kini membesar dan dikelilingi aksen gloss black. Untuk sedannya, air dam lebih menganga dan menyatu dengan intake pada kanan kiri bumper, dan grilnya dikelilingi aksen chrome.

Garis desain fascia depan masih mirip, dengan nafas desain KODO terbaru dengan ciri-ciri berupa garis gril yang berujung di bagian bawah lampu depan. Tentu saja lampu depan Mazda 3 sudah berteknologi LED projector. Untuk anda yang matanya jeli, perasaan dan penglihatan anda tepat, mobil ini memang tidak ada lampu kabut di bumpernya. Ini karena fungsi fog lamp sudah terintegrasi dengan lampu utamanya. Memang terlihat asing di awal, namun ini bikin bumper depan jadi lebih resik dan simpel.

Di samping, baru terlihat perbedaan paling signifikan antara tipe hatchback vs sedan. Mazda 3 Hatchback punya pilar C ditarik memanjang ke belakang dan nampak amat tebal. Gaya ini tak pelak menghasilkan efek dramatis dan memberikan kesan ala hatchback-hatchback Eropa, khususnya Italia atau Perancis. Garis pinggul Mazda 3 hatchback menukik kami rasa akan mengurangi daya lihat driver ke belakang, dan pilar C Mazda 3 baru ini memang agak memecah selera antara suka dan tak suka.

Versi Mazda 3 Sedan terlihat lebih mengalir, tarikan garis dari haluan sampai buritan lebih kohesif dan tertata rapi, ditambah buntut alias bagasi yang sengaja didesain pendek untuk menimbulkan kesan ala coupe atau mobil sport di bagian belakangnya. Menurut kami, yang sedan dan hatchback sama-sama keren, tapi versi sedan tak kelihatan menonjol sementara versi hatchback terlihat sangat mencolok, khususnya karena pilar C-nya itu. Soal mana yang lebih keren, kami serahkan kepada opini masing-masing.

Mazda kini punya paham bernama “Beauty by Subtraction”, dan ini berarti Mazda berusaha meminimalisir garis-garis yang tidak perlu atau tombol-tombol yang bisa merusak keseluruhan desain. Jika di Mazda 3 lama ada tombol untuk keyless entry, di Mazda 3 baru tombolnya dibuang dan diganti dengan touch sensor atau proximity sensor untuk keyless entry. Jika terpaksa membuka pintu secara manual, anak kunci bisa dimasukan ke lubang kunci tersembunyi di belakang gagang pintu.

Sedangkan garnish krom di kaca samping juga berbeda, jika versi sedan garnish krom diletakkan pada bagian atas bingkai jendela, untuk versi hatchbacknya garnish krom hanya ada di bagian bawah bingkai jendela.

Lagi-lagi desainer Mazda membuat kreasi lebih untuk membedakan antara tipe hatchback dan sedan. Lampu belakang keduanya tetap pakai desain pipih plus nyala 4 buah lingkaran LED, tapi ada bedanya. Pada hatchback kita lihat mika lampu terlihat lebih berkontur mengikuti 4 bulatan, sedangkan pada versi sedan terlihat mika lampu lebih memenuhi bulatan, dan terlihat menyatu. Sekali lagi, sang hatchback jadi terlihat lebih sporty dibanding versi sedan yang terlihat elegan.

Baik tipe sedan atau hatchback, keduanya mendapatkan knalpot ganda asli. Sungguh pemandangan yang melegakan kala banyak merek Eropa yang gandrung akan knalpot palsu. Kembali, tipe hatchback tampil lebih sporty dengan roof spoiler hitam, bumper belakang hitam dan pelek alloy hitam. Tipe sedan beda, ia lebih kalem dengan pelek alloy silver, bumper belakang sewarna bodi dan tanpa spoiler apa pun di bagasi.

Interior

Membuka pintu dan masuk ke dalam interiornya, kita mulai bisa membayangkan bagaimana effort yang diberikan oleh engineer dan desainer Mazda untuk mengangkat citra Mazda menjadi merek premium sungguhan. Interior Mazda 3 terlihat bersih, minimalis dan elegan. Pemilihan material hingga pengerjaan fit and finishing bisa dibilang terbaik di kelasnya, sebab area yang menjadi touch point diberikan bahan yang empuk dan lembut, sementara plastik-plastik baru ada di bagian bawah.

Pengaturan setir Mazda 3 sudah tilt dan teleskopik, dengan pengaturan kursi yang sekarang ditambahkan pengaturan paha bagian depan, yang ditujukan untuk menjaga posisi duduk yang ideal dimana tulang punggung terhadap pinggul membentuk huruf ‘S’ plus dihitung-hitung supaya bisa sedekat mungkin dengan Center of Gravity (CoG) alias titik berat sang mobil. Tentu saja ini sengaja, sebab menurut teori, semakin dekat posisi duduk driver dengan titik berat mobil, semakin mampulah driver merasakan apa yang terjadi pada mobil saat manuver.

Kisi-kisi AC di bagian tengah terlihat memanjang sampai bagian penumpang, dan itu terdiri atas 2 kisi-kisi asli dan 1 kisi-kisi dummy. Tombol di bagian tengah hanya untuk pengaturan AC digitalnya saja, benar-benar simple and clean. Urusan tombol, engineer Mazda melakukan improvement dengan meningkatkan tactile feedback atau feeling dan bunyi ‘klik’ saat kita menekan tombol, sehingga tiap tombol di Mazda 3 terasa berbobot ketika ditekan dan memiliki karakteristik masing-masing.

Sedangkan untuk MZD Connect, di generasi terbaru ini sudah tidak bisa memakai layar sentuh seperti versi lama. Mazda beralasan agar pengendara bisa lebih konsen pada aktivitas mengemudi, sehingga layar MZD Connect juga diletakkan jauh ke depan dashboard dan sedikit dimiringkan ke arah pengemudi. Dengan layar yang diletakkan jauh, pengemudi dan penumpang takkan mau repot-repot menyentuhnya dan layarnya kini bisa sejajar dengan wilayah pandang pengemudi.

Sistem MZD Connect baru ini juga sudah menggunakan OS teranyar dengan menu yang lebih intuitif dan mudah dioperasikan. Kami tertarik dengan desainnya, background hitam dengan tulisan atau font minimalis beserta ikon kecil dan deskripsi singkat, meski tak ada rona kemerahan seperti MZD Connect lawas. Seperti biasanya Mazda, pengontrolan layar ini bisa dilakukan via sejumlah tombol dan dial di center console.

Sektor tengah interior Mazda 3 ini juga terlihat bahwa Mazda melakukan desain ulang pada ergonomi dan tata letak. Pertama, tuas transmisi kini ditempatkan lebih ke depan agar pengemudi dapat meraih tuas transmisi lebih dekat dengan lingkar kemudi, plus mempercepat respon perpindahan gigi jika pakai girboks manual. Khusus tipe bertransmisi otomatis, ada switch untuk mengaktifkan Sport Mode untuk transmisinya.

Oleh karena desain ulang ini, kedua cup holder dipindahkan ke bagian depan tuas transmisi dan armrest jadi lebih panjang sehingga menopang siku dan lengan lebih baik. Ada satu detail unik pada armrest yang dapat dibuka ini, sebab Mazda membuat armrest ini membuka dengan menggunakan kombinasi engsel geser dan putar. Alhasil, armrest dapat dibuka tanpa menggerakan lengan terlalu jauh ke belakang. Penggunaan rem parkir elektronik pun berkontribusi menciptakan center console box yang jauh lebih lega dan praktis di bawah armrest geser tersebut.

Bagi para audiophile, sayang jika sound system Mazda 3 baru tidak dicoba. Saat sesi workshop, kami masuk ke dalam Mazda 3 baru ini untuk mendengarkan beberapa lagu yang diputar oleh head unit Mazda 3 baru ini. Hasilnya, kami semua kaget dengan kualitas dan kedalaman suara yang dihasilkan oleh sound system yang jadi standar Mazda 3 ini. Memang saat mendesain Mazda 3 baru, Mazda melakukan beberapa inovasi untuk memaksimalkan tata suara yang ingin dicapai.

Untuk audio, engineer Mazda melakukan improvement dengan meletakkan tweeter di pilar A menghadap langsung ke pengemudi dan woofer pada bagian depan, ada di balik glove box. Tata letak speaker yang baru ini membuat distribusi suara lebih merata, dan ditambah dengan NVH Mazda 3 yang sudah ditingkatkan (Akan kami coba saat test drive), pengalaman mendengarkan musik di All New Mazda 3 2019 ini benar-benar serasa mobil-mobil premium dari Eropa.

Dari sekian banyak kelebihan-kelebihan Mazda 3 ini, masa tidak ada kelemahannya? Tentu saja ada, dan itu yang kami temukan di bagian kabin belakang Mazda 3 ini. Cobalah duduk, akan terasa bahwa kabin belakangnya relatif pas-pasan untuk kami yang berpostur 174 cm, dengan head room dan leg room yang hanya masuk kategori cukup. Segala kemewahan di kabin depan mobil ini juga tidak terlihat banyak di kabin belakangnya.

Terlepas adanya bahan soft touch di bagian atas pintu dan armrest yang ergonomis di bagian tengah kursi, penumpang belakang tidak dapat banyak mainan. Tidak ada kisi AC belakang, grill speaker yang simpel, dan visibiltas penumpang belakang, terutama di versi hatchback amat kurang. Ini karena desain pinggul mobil yang meninggi, dan kaca belakang yang kecil untuk mengejar desain pilar-C yang dramatis untuk versi hatchback.

Urusan fitur dan teknologi, kami tidak banyak mengeksplor lebih lanjut di sesi ini. Jadi begini, Mazda 3 versi Indonesia mungkin akan memiliki kelengkapan berbeda jauh dengan versi yang kebetulan kami coba di Jepang ini. Untuk detailnya akan kami bahas di versi lokal yang akan kami coba dalam waktu dekat saat mobil ini sudah mendarat di tanah air beta.

Jadi bagaimana improvement pada handling, NVH, dan kedinamisan berkendaranya? Akan kami bahas di artikel berikutnya. Kesimpulan singkat yang bisa ditarik adalah Mazda 3 terbaru ini benar-benar membuktikan bahwa jika sebuah merek ingin naik level ke level premium, tentu saja harus banyak perhatian pada detail yang perlu dilakukan dan diaplikasikan ke dalam model terbaru ini dari luar dan dalam.

All New Mazda 3 2019 ini menurut kami berhasil membawa Mazda 3 ke level yang berbeda dibanding model sebelumnya. Dia tampil lebih dramatis, lebih cantik, dengan interior yang lebih terasa dan terlihat premium, dan tentu saja pilihan warna khas Mazda yang pasti membuat seluruh orang di jalan menengok model terbaru ini, plus warna abu-abu baru yang mereka namai Polymetal Grey. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: