AutonetMagz.com – Kemarin, Mitsubishi Indonesia mengundang kami untuk mencicipi bagaimana rasanya SUV ladder frame baru mereka, yakni Pajero Sport dijajal di medan offroad yang susah. Tentunya, Mitsubishi mengandalkan pembalap-pembalap yang sudah khatam dengan lintasan reli seperti Hiroshi Masuoka, Rifat Sungkar, Rizal Sungkar dan Akbar Hadianto. Unit yang dipakai untuk melibas trek sudah pasti yang 4WD, dengan modifikasi hanya pada ban pacul untuk offroad.
Kebetulan, selain test ride yang artinya kami menumpang di mobil yang dikendarai pereli handal yang telah kami sebut tadi – yang pasti sensasinya seru tiada banding – Mitsubishi menyediakan unit Pajero Sport untuk test drive. Sebelumnya, tolong catat hal ini baik-baik, karena kami mendapat area terbatas untuk test drive, tidak semua kelebihan dan kekurangan Pajero Sport Dakar ini bisa kami ketahui secara penuh. Kami tetap menyarankan anda untuk test drive sendiri, jadikan artikel ini sebagai pegangan saja.
Saya sengaja memilih yang Dakar, karena penasaran dengan mesin 2.400 cc 4 silinder 4N15 turbo diesel baru dan transmisi 8 percepatan yang dibawanya. Untuk awal, getaran yang terasa saat menyalakan mesin dan idle masih ada sedikit, tapi itu wajar mengingat ini mesin diesel. Saat digas, terasa kalau gigi 1 mobil ini rasionya tidak terlampau rapat, sehingga gigi 1 pada transmisi 8 percepatan ini terasa mirip dengan gigi 1 di transmisi 5 atau 6 percepatan.
Berikutnya, untuk akselerasi kecil-kecilan seperti hendak menyalip mobil lain, tenaga 181 PS tidak akan mengecewakan, dan ini jauh lebih baik daripada Fortuner. Ini bagus, tapi tetap tidak seganas Hyundai Santa Fe, dan ada alasan logis untuk itu. Pajero Sport yang berbobot nyaris 2 ton hanya dapat 181 PS, sementara Hyundai Santa Fe yang pernah saya coba beratnya hanya 1,8 ton dan bertenaga 197 PS. Dengan berat lebih enteng 200 kg dan tenaga lebih besar 16 PS, wajar kalau Santa Fe lebih kencang dari Pajero Sport, tapi tetap Pajero Sport lebih bisa lari daripada Fortuner.
Setirnya pun enak, bobotnya pas, tidak terlalu berat ataupun terlalu ringan, tapi sayang saya merasa feedback setir ini harusnya bisa lebih baik lagi, mengingat Mitsubishi biasanya jago kalau membuat mobil yang driver oriented. Perpindahan giginya juga tergolong baik dan halus, tapi jika saya boleh berkata-kata, ada satu hal yang kurang sreg di Pajero Sport Dakar baru ini, dan satu hal itu adalah suspensinya.
Suspensinya terasa terlalu empuk buat sebuah mobil berlogo Mitsubishi, bernama Pajero, ada embel-embel Sport dan ditambah Dakar. Waktu kami coba remnya, bodi mobil pun terasa goyang naik-turun saat mobil sudah berhenti total. Body roll mobil ini juga terasa, tapi mengingat ini adalah SUV ladder frame yang titik beratnya tinggi, hadirnya body roll bukanlah hal aneh. Di jalan mulus, suspensi seperti ini memang sedikit kurang, tapi di jalan jelek atau offroad, suspensi seperti inilah yang pas untuk handling dan kenyamanan di jalanan jelek.
Saat sesi test drive selesai, saya tidak sengaja membuat Pajero Sport Dakar RWD yang saya tes sedikit terjebak di dataran lumpur pada bagian ban belakangnya. Tentu saja tidak bisa lolos dengan mudah, karena ia pakai ban standar. Solusinya, saya melakukan gerakan maju-mundur dengan mobil sampai ban menemukan traksi, dan saya lihat ikon traction control di panel instrumen berkedip, dan saya langsung berpikir,”Oh, traction control is working well.”
Saya menyadari itu, karena saya menginjak pedal gas secara penuh, tapi mesin tidak serta merta berputar di redline, melainkan naik pelan-pelan secara gradual sampai ban mendapatkan traksi yang bagus. Selang beberapa manuver kemudian, akhirnya lolos juga dari tanah berlumpur. So, dari artikel ini, bisa disimpulkan sedikit apa yang ditawarkan Pajero Sport baru, tapi sekali lagi kami ingatkan, bakal lebih afdol kalau anda melakukan tes sendiri, jadikan bahan tulisan ini sebagai referensi saja, toh kami juga baru mencoba mobil ini dalam waktu sebentar saja.
Jika kami ada waktu mengetes mobil ini lebih lama dan leluasa lagi, rasanya potensi dan kelemahan mobil ini pasti bisa diketahui dengan lebih tepat dan pasti. Bagaimana opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Mazda VX-1 Facelift Dirilis Tanpa Seremonial Khusus